Cinta

509

Cinta membalikkan signage open menjadi close, sebagai seorang junior manager yg baru, dia lebih aktif bekerja, maklum masih dalam masa pengawasan dan uji untuk dapat status jelas sebagai assisten manager. Aku menjabat sebagai Store manager dan posisi Cinta ada pada keputusan rekomendasiku. Kami berdua bekerja sebagai manager staff pada sebuah waralaba resto cepat saji amerika. Aku sudah memiliki seorang istri dan seorang putri, istriku juga dalam keadaan hamil 7 bulan juga, sudah dua bulan ini Aku tidak bercinta dengan istriku, perutnya yg membesar membuatku takut menganggu kandungannya. Jika Cinta resmi menjadi assistenku maka kunci toko akan diserahkan padanya , tentu Aku tetap memegang satu set juga. Karena belum resmi, Aku terpaksa menunggu semua crew selesai membersihkan pos mereka, Cinta kudiamkan saja , Aku ingin melihat bagaimana dirinya berinisiatif . Cinta membantu crew cewek merapikan kaunter penjualan, ternyata dia bisa berinisiatif membantu, baguslah.

Aku hanya berjalan mondar-mandir mengawasi hasil kerja Crew yg lain.​
Satu persatu crew permisi padaku saat mereka beranjak pulang, Akhirnya tinggal diriku dan Cinta. Cinta memang harus tetap berada di toko mempelajari prosesi penutupan toko, bagian awal yg wajib diperiksa hingga akhirnya menutup pintu, cinta yg memeriksa cheklist, karena Aku sudah hapal semua. Setelah selesai memeriksa dapur, kami mundur memeriksa bagian kaunter marketing, setelah itu kami menginventaris station beverage dan kemudian electrical panel. Cheklist sudah lengkap dan semua telah diperiksa seksama, kami keluar dan mengunci pintu. Aku lebih banyak diam dan berbicara seperlunya, bukan karena menjaga wibawa, tetapi menahan perasaan birahi pada Cinta yg memang seleraku, orangnya langsing dan manis, putih dengan payudara ukuran standard. Aku berusaha memenuhi otakku dengan memory2 wajah putriku dan istriku, tetapi tetap saja dalam dadaku bergejolak perasaaan meluap2 ingin memeluknya. Kami berjalan menyulusuri mall yg telah sepi, resto kami bekerja terletak di lantai 5, kami selalu tutup yg terakhir karena paling ramai dan terkenal waralabanya.​
“Cinta, nama kamu bagus yah,” Aku mencoba memecah keheningan.​
“Terima kasih pak, pemberian Ibu,” Cinta tersenyum padaku.​
“Tinggal bareng mereka?” Aku bertanya.​
“Oh,.. Gak pak, Cinta kost, Cinta sendirian di Medan,” jawab Cinta, yg selalu menggunakan namanya sebagai orang pertama.​
“Jadi orang tua cinta di mana tinggalnya?” Aku latah mengikuti gaya bicaranya menggantikan kamu dengan namanya.​
“Ibu tinggal dengan nenek di siantar, papa cinta sudah tiada,” jawab Cinta lirih.​
“Oh, maaf Cinta, saya gak bermaksud membuatmu sedih,” aku kikuk menjawab saat mendengar suara lirihnya yg Aku dengar seperti desahan.​
“Tidak apa-apa pak, papa Cinta sudah tiada sejak Cinta kecil,” Cinta tersenyum manis padaku agar Aku tidak merasa bersalah, senyumnya malah membuat Aku makin bernafsu bercinta dengannya.​
“Oh..jadi selama ini Ibu Cinta yg membesarkan Cinta,” Aku mencoba merangkai.​
“Iyah, Ibu, kakek dan nenek,..mereka sayang kok sama Cinta,” Cinta menjawab dengan manja.​
“Saya baca riwayatmu, Cinta anak tunggal yah?”​
“He..eh iyahhh,” desah Cinta, entah memang sengaja atau sudah merupakan gayanya berbicara mesra begitu, jadinya membuatku teringat desahan artis porno jepang yg sering kutonton.​
“Cinta pulangnya dijemput siapa?” Aku bertanya.​
“Pulang sendirian, Cinta bawa sendiri sepeda motor,” jawab Cinta.​
“Lho,.. Alamat kost kamu setahu Saya jauh dari sini,” Aku terkejut.​
“Iyah pak, dekat store Cinta dulu, Cinta belum bisa pindah kost, kalau Cinta lulus training baru berani pindah kost,”​
“Oh,.. Pasti bisa Cinta, pak Andre store manager Cinta yg dulu rekomendasi banget kok,” Aku mulai merasa horny.​
“Ah, pak Indra terlalu memuji,” Cinta tersenyum manis.​
“Tadi kulihat Cinta gesit dan Luwes, sepertinya Cinta punya ambisi, dan terus terang saya suka dengan tindakan kamu yg berani berinisiatif tanpa ragu menunggu instruksiku,”​
“Hi..hi..pak Indra terlalu memuji, Cinta nanti jadi besar kepala malah malas,” Cinta kurasakan makin lepas dan tidak segan lagi terhadapku.​
“Cinta bisa mengatakan hal tadi, berarti Cinta bisa mawas diri, kurasa gak akan terjadi,ha..ha..” ​
Aku ikut terbawa suasana sehingga perlahan kesan formal di antara kami berdua perlahan hilang. Kami menghentikan obrolan kami berdua saat berada didalam lift, karena disesaki oleh crew cleaning service mall yg juga pada pulang larut. Kami melanjutkan obrolan kami hingga tiba di areal parkir. Aku juga membawa sepeda motor, walaupun memiliki mobil, tetapi Istriku yg menggunakannya. Hanya tinggal beberapa sepeda motor saja saat kami berdua mengambil milik masing2.​
“Cinta, nanti saya temanin sampai kostnya,” Aku menawarkan diri.​
“Cinta sudah biasa kok, dulu juga pulang jam segitu,” Cinta tersenyum.​
“Malam ini saya temanin saja,” kujawab dengan suara tegas. ​
“Terima kasih sudah merepotkan pak Indra,” Cinta menurut.​
“Yuk, Cinta duluan,” aku berkata sambil menghidupkan sepeda motorku. Cinta lalu melajukan sekuter maticnya, kususul dari belakang.​
Karena sepinya jalan terkadang kupacu sepeda motorku bersebelahan dengannya sambil sesekali bercengkrama. Akhirnya kami tiba di jalan yg merupakan alamat kost Cinta. Kost Cinta terlihat masih ramai, cinta memarkirkan sekuternya, dilambaikan tangannya agar aku menghampirinya.​
“Benar sini kost Cinta?” Aku bertanya pada Cinta.​
“Bener, pak sudah sampai, mampir sebentar, Cinta buatkan minuman panas,” Cinta berkata.​
“Iyah.. Boleh, terima kasih,” Aku yg memang kedinginan menerima tawaran Cinta.​
Aku mengikuti Cinta yg membawaku menuju kamarnya. Kamar Cinta kecil tetapi ranjangnya besar, hampir memenuhi kamarnya, karena tidak ada kursi Cinta mempersilahkan Aku duduk atas ranjangnya sementara dia berjalan ke belakang ke arah dapur rumah kost tersebut. Dalam kamar kulihat sebuah lemari dua pintu, sebuah meja kecil dengan laptop di atasanya sepertinya milik Cinta, di dinding terdapat Tv LCD 20an Inch. Aku bayangkan harga sewa kamar ini pastilah sejuta lebih karena melihat ada sebuah AC pada dinding kamar, Aku nyalakan AC tersebut karena walaupun ada jendela besar dalam kamar, tetapi tertutup rapat dan kamar terasa pengap. Sesaat kemudian Cinta masuk ke dalam kamar dengan secangkir teh celup yg terlihat olehku uap panasnya masih mengepul dari cangkir tersebut, Aku membantunya merapikan meja kecil dan menggeser laptopnya agar ada area kosong untuk secangkir teh tersebut.​
“Terima kasih Cinta, saya malah merepotkanmu,” ​
“Oh,..Cinta yg harus berterima kasih atas pak Indra pada Cinta hi..hi..,” Suara tawa manja Cinta membuat hatiku berdesir menahan gejolak birahiku.​
“Cinta sendirian saja tinggal dikamar ini?” Tanyaku penasaran.​
“Iyah dong pak, Cintakan masih jomblo,” jawab Cinta ditambah senyum manisnya.​
“Maksud saya roommate cewek sharing gituh,” Aku berusaha tegar menghadapi gejolak bathinku untuk tidak tergoda oleh Cinta.​
“Cinta punya pengalaman pahit, dulu pacar Cinta lari dengan teman sekamar Cinta,” Cinta mecemberutkan wajahnya, bukan prihatin, Aku malah makin kesengsem dengan bibirnya yg sengaja dia monyongkan.​
“Oh maaf, Cinta..” ​
“Cinta sudah melupakan mereka kok, tapi kalo pak Indra ingin kost bareng boleh kok,.. hi..hi..,” Cinta menggodaku.​
“Ha..ha.. Saya sudah tua, bukan selera Cinta…,” Aku tidak marah, malah membalas dengan senyum nakal, Imanku mulai luruh oleh suasana dingin kamar.​
“Justru Cinta suka pria dewaHSYAHH…hm…,” Cinta sengaja mendesah genit menggodaku.​
“Oh yah,.. seperti saya Cinta berselera gak?” Aku sengaja menatap tajam ke arah matanya dengan senyum yg bercampur seringai mesum.​
“Suka sekali,..Kamu Tampan pak,” jawab Cinta membalas tatapan mataku, tetapi sengaja dia buat sayu matanya seakan2 sangat horny padaku.​
“Panggil saja saya Bang Indra,” Aku menjawab dan tanganku mulai mencoba memeluk pinggangnya.​
“Oh..Bang..,” Cinta sengaja merapatkan tubuhnya dan merebahkan kepalanya pada Dadaku yg bidang,​
“Kamu cantik sekali Cinta,” Aku mencium rambutnya yg harum terasa olehku. ​
Kurasakan penisku mulai menegang dan tangan Cinta juga membelai2 area selangkanganku. Aku lebih erat memeluknya dan mencium keningnya , pipinya dan kusambar bibirnya, Cinta membalas ciumanku dengan lembut, perlahan kugigit lembut bibir bawahnya, lalu kuselipkan lidahku kedalam mulutnya yg disambut olehnya dengan sedotan dan gigitan lembut pada lidahku. Perlahan Aku turun mencium dagunya, lalu lehernya membuat dia mengelinjang menahan geli2 nikmat ciumanku. Aku lalu menyingkap bajunya dan terlihatlah olehku puting dadanya yg masih mungil dan berwarna pink, cantik menggairahkan.Cinta juga menarik baju kaos yg kukenakan sehingga Aku juga dalam keadaan telanjang dada dan terlihat dadku yg bidang. 511Aku lalu meremas lembut payudara mungil Cinta yg sekel dan kenyal, terasa olehku mulusnya dan puting Cinta yg mulai mengeras.
Aku lalu mencium puting Cinta dan memainkannya dengan lidahku, terasa olehku Cinta yg menggeliat menahan kenikmatan permainan lidahku pada putingnya.​
“Hm..oh…Bang..eenak sssekali..,”​

Cinta mendesah nikmat, tanganku mengelus perutnya yg rata dan mulus, perlahan turun kusingkap rok biru yg dikenakannya, ku elus2 selangkanganya yg terasa, tanganku lalu merayap ke balik celana dalamnya dan membelai2 bulu kemaluannya dan bibir vaginanya yg mulai terasa sembab oleh tanganku. Aku lalu beringsut turun dan membuka celana dalam putih Cinta sehingga terlihat Vagina Cinta yg masih berwarna pink dengan bulu2 halus diatasnya. Aku lalu menjilati bagian atas Vaginanya dan perlahan turun menjilati bibir vaginanya kiri dan kanan bergantian, lalu naik kembali menjilati klitorisnya dan turun lagi ke bibir vaginanya dan lalu turun lagi menjilati bawah vagina Cinta dan perlahan turun lagi menjilati anus Cinta dan naik kembali, berulang2 Aku lakukan permainan lidahku pada areal Vagina Cinta,​

“Ooh..ah..Bang.. kamu jago sseekali..ah…,”​
Cinta mengerang, mendesah dan menggeliat tubuh mulusnya menahan kenikmatan permainan Oral yg Aku berikan padanya. Dengan posisi roknya kunaikkan ke pinggangnya, Aku lalu menggunakan jari tanganku melanjutkan belaianku pada vaginanya dan perlahan kumasukkan jari tanganku mencari G spotnya dan kutemulan tonjolan tersebut,512 kubuat gerakan jariku keluar masuk membelai tonjolan tersebut, membuat geliat tubuh Cinta makin hebat menahan nikmat dan erangannya agar tidak terdengar kamar sebelah.​
“OOh…sss..sudah Bang, gantian Cinta,oh..” Cinta mendesah dan menolak tubuhku.​
Aku lalu rebah disampingnya, Cinta lalu manaiki tubuhku, sambil tersenyum manja, dia lalu menciumku, kuterima sodoran lidahnya dan kuhisap lembut dan gigit lembut, Cinta sepertinya cepat belajar, karena dia membalas kembali semua perlakuanku padanya, digigitnya lembut bibir bawahku dan perlahan dia ulangi semua, turun mencium leherku dan turun hingga dadaku, 529Cinta membelai2 dadaku dan mencium serta menjilati puting dadaku, hangatnya lidah Cinta membuat sensasi geli2 nikmat pada putingku membuatku berusaha menahan eranganku agar tidak terlalu kuat hingga terdengar kamar sebelah,​
‘Uuh..argh..ah..” Aku mengerang menahan kenikmatan permainan lidah Cinta.​
Perlahan Cinta turun mencium perut rataku lalu dia membuka celana jeansku dan melorotkannya, Aku lalu merasakan tangan mungil Cinta membelai2 penisku yang mulai menegang menahan birahi dalam diriku. Penisku mulai menegang dan kurasakan desiran nikmat dari kehangatan bibir Cinta saat dia mulai mencium kepala Penisku dan perlahan turun mencium batang penisku, lalu dia memasukkan penisku kedalam mulutnya dan kurasakan lidahnya menyapu penisku, hm.. hangat nikmat , tetapi terganggu oleh gesekan giginya,​515
“Cinta, kamu monyongkan bibirmu lebih nikmat,” Aku mengintruksikan dirinya yg sepertinya belum berpengalaman mengoral penis.​
“Seperti gini bang..ump..ah..,” ​
Suara cup timbul saat Cinta memonyongkan bibirnya mengulum rapat penisku menjadikan penisku seakan2 hampa udara dalam mulutnya, terasa olehku remasan lunak bibirnya pada batang penisku, dengan memonyongkan bibirnya, penisku tidak tergesek oleh giginya lagi sehingga makin nikmat kurasakan sepongan Cinta pada penisku.​
“Oh..yah..Cinta. kamu jilati juga batangku dengan lidahmu dan perlahan kamu turun ke bawah,”​
Aku membagi sedikit ilmu oral yg sering dipraktekan oleh istriku saat dia melayaniku. Aku rasakan Cinta melepaskan penisku dan perlahan dia mencium batang penisku, lalu turun mengulum lembut kantong testisku, perlahan dia cium bawahan penisku dan dia juga meniruku mencium dan menjilati anusku, Aku mengerang menahan geli2 hangat dan nikmat jilatan lidah Cinta pada area selangkanganku, Cinta sepertinya cepat menguasai permainan oral ini, dia lalu perlahan naik kembali mencium penisku dan mngulumnya, dan mengulangi jilatan bawahannya.​530
“Yah..enak.. Cinta, kamu cepat ..belajarnya..oh..ah..,” Aku mendesah nikmat.​
Cinta makin bernafsu dan semakin rajin memainkan area selangkangku mendengar pujianku, Nikmat kurasakan permainan oral Cinta pada penisku. Cinta lalu perlahan naik dan kita berdua lalu kembali saling memanggut bibir. Aku memeluk erat Cinta dan kami berdua lalu bergulingan berganti posisi dengan diriku diatasnya, Aku yg sudah telanjang dengan penisku tegang menantang, tidak sabaran lagi ingin merasakan jepitan vagina Cinta yang masih muda dan merah jambu merekah. Kubuka kedua pahanya sehingga terlihat jelas keindahan Vagina Cinta, ku belai2 dan saat Aku bersiap memasukkan penisku,​
“Oh..jangan dulu bang,” Cinta menahanku, dia lalu meraih laci meja dan mengeluarkan sekotak kondom, hm.. sepertinya dia sudah sering bercinta di kamar kostnya ini sehingga tersedia kondom tersebut. Cinta lalu merobek bungkusan kondom dan sebelum dia kenakan kepada penisku, Cinta kembali mengulum2 dan mencium penisku agar benar2 keras sekali , baru dia kenakan kondom tersebut ke penisku. Selesai memasang kondom, Cinta kembali rebah dan mengangkang menunggu sodokan penisku. Perlahan kuarahkan Penisku pada Vaginanya dan kulesakkan pelan2 ke dalam, Aku merasakan jepitan kuat dinding vagina Cinta dan hangatnya yg menembus lapisan tipis kondom yg kukenakan.​

“Hm..Oh..sss..enak bang,” Cinta mendesis dengan mata terpejam menikmati penisku yg memasuki lubang vaginanya.​

Aku rasakan penisku sulit masuk semua, masih peret dan seret vagina Cinta walaupun sudah sembab oleh cairan birahinya. Perlahan Aku membuat gerakan keluar masuk penisku pada vaginanya, awalnya hanya separuh penisku memasuki vagina rapatnya Cinta, tetapi perlahan semakin dalam penisku masuk sehingga akhirnya semua bagian Penisku masuk kedalam lubang vagina Cinta, Jepitan Kuat dan hangat dinding lubang vagina Cinta membuatku memeremkan mata menahan sensasi kenikmatannya, Aku berusaha menahan suara erangan nikmat yg kurasakan agar jangan sampai terdengar kamar Sebelah. Aku dan Cinta berdua mendesah menikmati kenikmatan penetrasi penisku,​
“ss Oh ah..ah,”​
Argh..ah..ah..”

Aku mempercepat gerakan pinggulku sehingga gesekan keluar masuk penisku semakin nikmat saat di cengkram denyutan dinding dan bibir vagina Cinta. Aku lalu menegakkan tubuhku sehingga terlihat olehku batang penisku keluar masuk bibir vagina Cinta yg masih merah muda, pemandangan yg membuat birahiku makin memuncak. Tanganku kembali menggerayangi tubuh mulus Cinta, perlahan dari remasan pantat montok dan mulus Cinta, naik mengelus perut rata Cinta dan bergerak naik lagi meremas2 payudara sekal dan kenyal Cinta yg berguncang saat kusodok kuat penisku pada vaginanya. Suara tertahan erangan dan desahan kenikmatan kami berdua memenuhi kamar kost Cinta, Aku berusaha menahan dorongan pucak kenikmatan, Aku merasakan nikmat sekali gesekan dan jepitan Vagina Cinta membuatku ingin berlama lama menikmatinya, tetapi kenikmatan tersebut makin memuncak hingga tak tahan Aku mencoba membendungnya dan gagal,​
“Ooh..sss.. ssaya..tak tahan Ciiinta..” Aku lalu mendekap Cinta dan memuntahkan spermaku dalam vagina Cinta yg tertahan oleh kondom yg kukenakan.​
“Oh.Oh..err..argh…Ciiinta juga bang..ss.” Cinta meliuk2an pinggulnya dan membalas erat pelukan diriku.​
Perlahan Aku gerakan penisku dan terhenti saat kurasakan muntahan spermaku telah habis keluar, Aku lalu berdiri dan membuka kondomnya, Cinta duduk dan meraih kotak tissue dan dengan beberpa lembar tissue, Cinta menyambut kondomku dan membungkusnya dengan tissue tersebut lalu membuangnya pada tong sampah di bawah Ranjang. Aku lalu duduk disamping ranjang sambil menyeruput teh manis buatan Cinta sambil menenangkan gejolak hatiku, Akal sehat dan logikaku kembali bekerja dan jantungku berdebar kencang memikirkan kembali perbuatan yg baru aku lakukan. Cinta menyambut teh dari tanganku dan ikut meminumnya,​
“Oh..Cinta suka pria dewasa karena lebih jago memuaskan Cinta,” Desah Cinta sambil meletakkan cangkir.​
“Hm.. Cinta puas.. yah,” jawabku datar karena birahi sudah berubah jadi gelisah membayangkan jika Cinta menghancurkan rumah tanggaku.​
“Hi..hi..Iyah.,” Cinta menjawab nakal dan naik duduk dipahaku dan menghadap padaku.​
“er…baguslah,” Aku menjawab sekenanya.​
“Bang Indra, kita hanya ttm aj yah…err Cinta tidak suka menghancurkan rumah tangga orang,” Cinta berbisik di telingaku.​
“Hah,.. ,” Aku tidak tahu bagaimana menjawab, cinta seakan2 membaca kegelisahan hatiku, tetapi Aku juga bersorak mendengarnya.​
“Cinta juga tidak mau bang Indra cemburu yah kalau Cinta jalan dengan pria lain,” Cinta manja merebahkan dirinya didadaku.​

“Iii..yah..kita Ttm aj Cinta,” Aku lega dan terangsang kembali oleh tubuh telanjang Cinta yg memelukku, Aku lalu menciumnya dan kembali kami berdua saling berciuman dan mengulangi kembali permainan kami berdua tadi.​

 A Story Written by Thenet

Tante Sandra

36

Sensual MILF

Kantor saya berlokasi di lantai 2, kantor saya kecil dengan lantai karpet agar bisa meredam suara mesin lantai 1, tetapi hiruk pikuk suara mesin cetak di lantai 1 tetap terdengar hingga ke lantai 2, saya sudah sangat terbiasa dengar suara tersebut, di depan kantorku tidak ada meja seketaris seperti kantor-kantor pengusaha yang laen , karena biasanya istriku yang duduk di mejaku kecuali ada yg bertamu menjumpai saya, selebihnya saya lebih sering mondar-mandir mengawasi bisnis percetakanku di bawah karena setiap kesalahan settingan warna bisa rugi besar saya. Sudah seminggu ini saya lebih banyak duduk di kantor memeriksa faktur2 bahan dan pesanan serta menagih hutang ke klien2 yg sudah menerima hasil cetakanku, sekarang ini sudah jarang saya dibayar dengan giro apalagi uang cash, lebih sering dibayar dengan transfer bank, hanya saja wajib sering mengejar klien2ku untuk mentransfer, kalo tidak, selalu saja mereka pura2 lupa bahwasannya sudah jatuh tempo hutang mereka. Biasanya ini menjadi tugas istriku, tetapi untuk sementara tidak dapat dilakukannya berhubung dia sedang berada di rumah untuk masa persalinan anak, yah istriku baru melahirkan putraku seminggu lalu, anak kedua, jadinya dua-duanya anakku laki-laki sehingga tidak heboh lagi, jadinya saya lebih fokus ke bisnisku.

Tiba-tiba saja terdengar suara dengungan, wah ternyata hp saya bergetar, karena kalau berbunyi saja terkadang bisa gak kedengaran saking ributnya mesin cetak di bawah, maklumlah, mesin cetak kuno, usaha percetakan ini warisan dari ortu. Kulihat id penelponnya, ternyata tante istriku, Tante Sandra. Tante Sandra ini seorang agen asuransi yang boleh dibilang sukses, sering capai target sehingga sering berpergian ke Eropa hingga Australia, denger2 nih targetnya sekarang mau ke west coast Amerika. Suaminya dulu punya usaha toko elektronik, tetapi semenjak menjamurnya hypermarket elektronik di mall dan toko online dengan penawaran cicilan 0 persen, membuatnya kalah bersaing dan akhirnya ditutup, jadilah dirinya bapak rumah tangga yang lebih banyak mengantar jemput anaknya sekolah dan les.
“Halo tante, apa kabar?” kujawab panggilannya.
“Oh,…sehat Budi,kamu sehat juga kan, tante baru dari rumahmu, ketemu dengan mbak Ririn,” nama mertuaku, dia lalu melanjutkan,” putramu cakep, tante yakin kalo Anissa melahirkan lagi pasti perempuan berikutnya,”
‘Makasih Tante, buat saya laki-laki atau perempuan sama saja yang penting sehat tante,” jawabku, Anissa adalah nama istriku.
“ Amin..! Budi” Tante Sandra berujar,” Tante doain mereka berdua sehat selalu dan menjadi anak yang soleh dan berbudi,”
“yah, makasih Tante buat doanya, tante ada apa menyari saya?” pura-pura saya berbasa-basi, padahal saya sudah tahu, pasti tentang tawaran asuransi.
“ Oh, biasalah Budi, seperti yang Tante janjikan, proposal asuransi rencana pendidikan, Tante tadi sudah perlihatkan sama Anissa, dan dia sudah setuju, jadi Tante bawain buat kamu tanda tangani,”
Hugh….Saya menghela nafas, belum bisa ngomong anaknya sudah ditodong asuransinya, hadeh..,” Oh yah nanti saya pulang dan pelajari Tante,”
“Oh,..Tante ada buat rangkap dua, sekarang ini Tante sudah mau sampai percetakan Budi, nanti biar Tante jelaskan manfaatnya, ini program baru, lebih menguntungkan,”
“Oh…,” hadeh…bener2 mirip serangan fajar nih Tante, cepat dan gesit amat, “ kalo begitu saya tunggu Tante”
“Iyah Budi, terima kasih lho sudah mau lowongkan waktunya,”
“ Ah,..Tante ini ngomongnya kayak Saya pengusaha besar gituh, waktu saya berjibun Tante, ok saya tunggu,”
“hi..hi…ah..Budi terlalu merendah,..ditunggu yah Budi..terima kasih lho..” Tante sandra menutup teleponnya.
Saya menghenyakan tubuhku pada kursi putarku, pikiranku menerawang membayangkan Tante sandra, Suaranya tadi yang lebih banyak mendesah memang membuat perasaanku berdesir juga, soalnya sudah lebih dari setengah tahun ini saya tidak bercinta dengan Anissa, dan untuk bercinta dengannya saya wajib bersabar sebulan lebih lagi, hade… Saya gak yakin jika Tante Sandra jago amat jual asuransi karena relasinya, setahu saya dia dulunya tidak pernah kerja jadi sales atau Cs dibank, gak pernah kerja kayaknya, gak kuliah juga, gimana bisa sukses jualan Asuransi? Ah…kayaknya pasti tanda tangan di atas perut ratanya nih semua polis asuransinya, soalnya saya saja yang punya istri cantik saja sering meliriknya diam2 saat berjumpa dengannya, dia tidaklah muda lagi, setahu saya sudah mendekati kepala empat kayaknya, tetapi perawatannya yahud, jadi kulitnya putih mulus, mirip artis sinetron gituh, rambutnya panjang terawat dan wajahnya, tentu saja sudah dipermak operasi plastik, sehingga hidungnya bisa mancung seperti artis India gituh, bibirnya sensual banget, melihatnya bicara pengen banget menciumnya, apalagi kalo adikku dibawah, sudah pengen buaangeettt ..minta dikulum dan diemut2 oleh bibirnya..hadeh..jadi ngeres bayangin dirinya.
Untuk menghindari petugas pajak dan preman pemalak, maka untuk bisa mencapai kantorku, ada dua pintu otomatis yang perlu dilalui, yang pertama menutupi tangga dan baru bisa terbuka hanya dengan id card pegawai khusus yg memiliki chip, hanya dipegang oleh pegawai2 senior, sedangkan pintu kedua hanya bisa dibuka dari dalam atau id card chip yang hanya dimiliki oleh Anissa dan Saya. Dari monitor CCtv Saya bisa melihat Tante Sandra dengan blus hitam seragam dengan handbagnya melenggak lenggok dikawal salah seorang pegawai seniorku yang tentu saja sudah mengenalnya karena Tante Sandra sering juga mengunjungi Anissa di kantor, kedatangannya memang selalu menjadi pusat perhatian, dimana seakan2 ada tombol slow motion yang membuat Para pegawaiku tak terkecuali yang wanita melambatkan kerjaan mereka untuk bisa melirik Tante Sandra. Lenggak lenggok Tante Sandra memang anggun, maklumlah denger2nya sih mantan  “model Wannabe” ( Model yg gagal jadi fotomodel fashion tapi berakhir jadi foto model majalah atau tabloid dewasa gituh ), pegawai yg pria pada ngiler liat kakinya yg jenjang dan pantatnya yg tonggek dan berisi ,sedangkan pegawai wanita tentu saja iri dengan kecantikan wajah dan rambutnya yg harus kuakui memang cantik alami. Saya beranjak menuju pintu dan membukanya, Tante Sandra tersenyum padaku, Saya lalu berpaling dan kembali duduk, sedangkan Tante Sandra berbasa-basi berterima kasih pada pegawai seniorku yang mengawalnya atau mungkin sedang menggodanya, biasa!..wanita selalu merasa lebih cantik dan percaya diri bila ada pria salah tingkah melihatnya.
12Tante sandra lalu berpaling dan berjalan kearahku setelah menutup pintunya, Saya lalu berdiri dan mempersilahkan dirinya duduk, setelah berbasa-basi sejenak tentang putra pertamaku , imutnya putra keduaku dan tentang keinginanya menjejakkan kakinya ke west coast Amrik, yakni los angeles, san fransisco dan seattle….tibalah saatnya saat dia keluarkan proposal Asuransinya yang membelakkan mataku melihat nilai preminya,
“ Waduh Tante,….ini kok gak makin kecil nilainya, biasanya untuk anak kedua kan lebih kecil preminya,” Gue Kaget berseru.
“ Ah..ini kan termasuk upgrade nilai tanggungan anak pertama, jadi nanti manfaat yang mereka terima juga lebih besar, masak sih Budi gak kepingin mereka sekolah disekolah Internasional, oh yah ini sudah termasuk tanggungan hospital plan manca negara lho…” tante Sandra berkelit.
“yah memang saya mau yang terbaik, tetapi saya kan butuh dana untuk perputaran bisnis saya ini juga, sekarang semua pelanggan saya mengeluh bisnis mereka sepi, belum lagi sekarang banyak bermunculan usaha cetak digital baru mencuri pasarku,” Saya mencari alasan menghindar.
“Duh,.kalo Budi tanda tangan nilai premi ini, Target Tante tercapai sudah, masak sih Budi gak bisa ngebantu Tante ini?” Tante sandra sengaja cemberut dan memonyongkan bibir sensualnya membuat gejolak birahiku yg sudah terpendam setengah tahun ini kembali bergelora.
“lha kalo Tante dapat jalan2 ke amrik, saya dapat apa?” Saya mulai memancing, manatau memang ada bonusnya,…he..he…
“Oh,… nanti Tante kasi Budi diskon premi pertama, gimana?”
“Wah, ..mana ada artinya Tante, premi selanjutnya bayar full selama 19 tahun tante, masih berat rasanya,”
“Hm…Budi maunya apa?”
“Wah,…Tante dong yang nentuin bonusnya,” Saya sengaja menatap ke arah belahan dadanya yang tidak terlihat karena tertutup baju putihnya.
“Hm….kantor Budi panas juga yah,” Tante Sandra sengaja membuka blus hitamnya, sepertinya dia juga takut salah menafsirkan bonus yg kuinginkan, malah memalukan dirinya nanti jika kutolak.
35“wah,…kalo membicarakan soal tanda tangan premi asuransi memang butuh kepolosan Tante,” Saya mulai menyeringai senang dan genit karena tebakanku benar adanya, nih Tante bispak ( bisa dipakai ) rupanya.
“Cukup sepolos ini?” Tante Sandra berdiri dan mendengus kesel setelah membuka bajunya, terlihatlah kutang hitamnya yang membungkus payudaranya, kulitnya jadi terlihat putih sekali, sepertinya dia merasa ternyata Saya sama saja dengan pria lain, pengen bonus gituan, lha iyalah kalo agen asuransinya mantan fotomodel majalah dewasa,…yg gak minta bonus gituan, kalo bukan pria munafik,..berarti pria tolol ato homo kalee..
“masih kurang polos untuk saya perhitungkan tante,” Saya menopang daguku menunggu Tante sandra membuka penutup selanjutnya.
“Sudah cukup jelas Budi?” Tante sandra menahan senyum dan membuka kutang hitamnya, dia merasa risih juga saya pelototi dirinya, jadinya dia mencoba menutupi payudaranya yang putih dan putingnya yang menggoda.

“Sekarang semakin jelas, tetapi saya masih kurang mengerti karena tante Tante tutupi,” Saya goda Tante Sandra.
“Oh gituh,” Tante Sandra melepaskan tangannya sehingga terlihat jelas payudaranya.
“Terus tante bonus selanjutnya kok belum diperlihatkan?” Saya berkata.
“Hm..Tante perlihatkan Bonus Utamanya,” Tante sandra lalu membuka Celana dalamnya, lalu dia goda diriku dengan pose ala majalah dewasa memperlihatkan pantatnya yang montot padaku lalu cekikikan dan berjalan ke sofa dan melanjutkan pose menggoda selanjutnya.

14“Duh…Tante kalo begini bonusnya saya setuju,” Saya tak tahan lagi dari godaan pose erotisnya Tante Sandra lalu beranjak dari kursi dan berjalan ke arahnya, kupeluk dirinya dan bibir kami berdua pun saling berpagutan, ciuman penuh nafsu saya pun dibalas oleh Tante Sandra.
Tante Sandra lalu turun dan berjongkok, tangannya dengan cekatan membuka celanaku dan memplorotinya cepat, terlihatlah penisku yang mulai menegang, wah bener2 profesional sekali tante bispak yang satu ini. Dengan tangannya yang mulus Tante Sandra mengelus2 penisku sehingga semakin membesar dan menantang untuk diemut bibir sensualnya. Tante Sandra lalu mencium kepala penisku dengan lembut dan mengulumnya lembut, hm… hangatnya ludah dan lembutnya lidah Tante Sandra membuat penisku terasa geli2 nikmat oleh permainan oral Tante Sandra. Sesekali dia lepaskan emutannya dan menjilati batang penisku , perlahan turun hingga kantung testisku, lalu dia cium dan emut lembut testisku,

“ergh…oh..ah…” Saya mendesah menikmati jilatan dan ciuman Tante Sandra pada kedua pelirku…
Tante Sandra lalu kembali bergerak naik menjilati batang penisku dan kembali mengulum kepala penisku dan memainkannya dengan lidahnya, lalu Tante Sandra lepaskan tangannya dari penisku dan terasa olehku kepala penisku melesak lebih dalam hingga menyentuh kerongkongan Tante Sandra,
“uhuk..uhuk..hoek..” mual sepertinya Tante Sandra saat mengeluarkan penisku dari mulutnya,
“Punyamu kepanjangan Budi,” Tante Sandra menyeka liurnya.
“Oh,…terlalu tegang Tante, soalnya permainan tante luaarr ..biasaassa….,” Saya mendesah memujinya.
Tante Sandra kembali menjilati dan mengulum penisku, tetapi sensasi hampir ketelan penisku nikmat sekali, saya pengen mengulanginya, jadi saat Tante Sandra kembali memasukkan penisku dalam mulutnya, kutekan kepala Tante Sandra dan kulesakkan penisku lebih ke dalam mulutnya, kembali kurasakan sensasi nikmat luar biasa pada kepala penisku saat menyentuh dinding tenggorokan Tante Sandra.2021
“hump…ump…” Tante Sandra berusaha mendorong diriku agar penisku bisa keluar dari mulutnya, sengaja saya tahan sejenak untuk merasakan nikmat jepitan tenggorokannya pada kepala penisku sedikit lebih lama.
“Huek.. uek…hhuh..huh…,” Tante Sandra mual dan tersengal2 bernafas cepat saat kulonggarkan tekananku pada kepalanya sehingga dia bisa mengeluarkan penisku dari mulutnya, kedua matanya mendelik protes padaku, tapi Saya Cuma nyengir dan wajah judes Tante Sandra malah membuatku lebih bernafsu padanya, bener2 wajah cantik pemuas nafsu  seks,..he..he .
Tante Sandra lalu berdiri dan duduk di sofa, dia lalu mengangkang lebar memperlihatkan vaginanya yg terawat dan masih merah muda merekah, tanpa dia perintahkan saya sudah mengerti maksudnya, sekarang giliran Saya memuaskannya.

1013Saya lalu membuka seluruh bajuku dan jongkok di depan vaginanya, menatap keindahanya dan mencium aroma uniknya yang sangat merangsang diriku, perlahan ku kecup lembut kelentitnya dan kujilati bibir vaginanya, lalu kujilati bawah vaginanya hingga ke lubang anusnya dan kembali naik menjilati bibir vaginanya sambil sesekali menggigit lembut bibir vaginanya, lalu naik dan memainkan lidahku pada kelentitnya, tubuh Tante Sandra terguncang hebat saat kumainkan lidahku pada kelentitnya dan mendesah-desah kenikmatan saat kumasukkan jariku dan memainkan sebuah tonjolan dalam Vaginanya. “oh..ahh..ah..ah…teruskan Budi….oh..ah..” Tante Sandra kembali menggelinjang menahan geli2 nikmat saat saya kembali mengulangi permainan oralku pada vaginanya, tidak tahan lagi mendengar desahan dirinya, Saya lalu berdiri , kemudian mengambil posisi siap2 untuk penetrasi, kutahan pahanya agar vaginanya yang indah terlihat dan kulesakkan penisku ke lubang vaginanya,232425
“Hm…oh..ah…” Saya yang mendesah nikmat saat hangatnya vagina Tante Sandra menyambut penisku, kurasakan dinding vaginanya berdenyut lembut dan mencengkram batang penisku, huah..nikmat buanget….
“Oh..ah..ah”
Tante Sandra medesah dan memeremkan matanya menikmati sodokan penisku, wajahnya berpaling kiri , kanan memperlihatkan lehernya yang jenjang dan matanya yang sayu, bener 2 muka sensual Mom I love fu….ck….ampun, berdesir hebat diriku menikmati kemolekan tubuh Tante Sandra yang mulus,..kuelus2 tubuhnya dan pahanya , sesekali kuremas lembut payudaranya. Saya merasakan seluruh tubuhku merinding menahan nikmat cengkraman vagina Tante Sandra, semakin ku genjot penisku pada vaginanya, semakin terasa olehku desiran nikmat tersebut mulai berkumpul di penisku, wah…mana bisa secepat ini kusudahi kenikmatan dan kemolekan tubuh Tante Sandra, saya lalu mencabut penisku dari vaginanya,
“kita ganti gaya tante,” saya beralasan agar libidoku bisa turun kembali dan bisa kembali menikmati Tante Sandra,..he..he…
“Oh,..ah..Budi sayang pengen gaya apa,” Tante Sandra mendesah sengaja menggodaku, sepertinya dia tahu jika saya hanya mencari alasan karena hampir nembak.
“gaya doggy aj tante ..heh..huh…huh… ,..” Saya terengah-rengah mengatur nafas dan hasratku yang semakin menggebu saat Tante Sandra membalikkan tubuhnya dan berpegangan pada sandaran kursi, asem….1112262728bokongnya tidak kalah indah dengan bagian depan, sama saja, saya tetap semakin mendekati puncak asmara oleh gaya nungging Tante Sandra. Saya lalu membelai2 vagina Tante Sandra sejenak menikmati keindahan luarnya dari posisi nunggingnya Tante Sandra, saya lalu memasukkan jariku menikmati cairan lembab vagina Tante Sandra yang menurut otakku yg sudah sangat2 terangsang ini terasa harum dan penuh godaan pada system penciumanku…hadehhhhh…. nih tante bener2 sexual generator. Kuarahkan penisku memasuki lubang vaginanya dan perlahan kunikmati kembali cengkraman dinding vaginanya pada batang penisku dan semakin nikmat saat kugerakkan penisku keluar masuk vaginanya.
“Oh..ah…ah..sss..ah..”
Tante Sandra mendesah menikmati sodokan penisku pada vaginanya dari belakang, kuremas-remas pantatnya yang lunak dan mulus, saya bener2 tidak kuat lagi menahan dorongan kenikmatan dalam diriku yang semakin bergejolak dan bergerak menuju penisku, semakin cepat dan kuat kusodok keluar masuk penisku hingga tubuh Tante Sandra juga terdorong maju sehingga dirinya semakin maju ke depan sofa , saya yang tidak ingin kelepasan kenikmatan ini terus mengikuti Tante Sandra maju.
“Oh..ah..ah..tante…saya gak tahan lagi,..” Saya mengerang kuat dan menembakkan spermaku yang lumayan banyak ke dalam vaginanya, maklumlah sudah sekian lama puasa pastilah  penisku sensitif terhadap rangsangan , jadi kali ini saya cepat sekali ejakulasi. Sexynya Tante Sandra membuat saya tidak peduli menembakkan pejuku padanya, saya yakin tante bispak ini begitu pandai menjaga bodynya gak mungkin tidak pandai menjaga rahimnya..he..he..
“Wah buanyak banget sayang peju kamu..hi..hi…” Tante Sandra tertawa cekikian saat dia mengedan keluar spermaku, ditampungnya dengan tissue..
“huh..huh…lagi tante,..” saya terengah2 mengatur nafasku, terlalu cepat nembak, hasratku masih memuncak dan saya belum puas menikmati body sexy Tante Sandra, mau lage….dan kurasakan penisku sama sekali tidak menunduk malah masih tegang melihat Tante Sandra yang sedang mengangkang di lantai karpet.36
“hi..hi…ayuh….tante juga belum nih….sssayang..” Tante Sandra sengaja mendesah menggodaku dengan matanya yang sengaja dibuatnya sayu seakan2 menunggu diriku menikmatinya,..glek..hadeh…nih tante..bener2 wanita  pemuas nafsu seks.Saya tidak tahan oleh gayanya yang boleh dibilang anggun ynamun sensual sekali, gilaa.. istriku saja yang lebih muda darinya tidak memiliki sexual appeal seperti Tante Sandra.
Kali ini saya yang baru nembak bisa lebih sedikit sabar, saya lalu mendekati dirinya dan mengelus2 dirinya dari pahanya hingga payudaranya, kuremas2 lembut kedua payudanya yang masih kenyal lembut bergantian, kucium putingnya dan kumainkan dengan lidahku bergantian, dari puting payudara kanan perlahan sambil menjilati belahan payudaranya yang putih dan mulus dengan lidahku dan bergerak memainkan puting payudara kanan Tante Sandra.

“oh..ah…enak sayang….” Tante Sandra mendesah dan sepertinya sudah profesional banget dirinya memuaskan pria, dengan mudahnya dia sayang2an denganku..apalagi saat suara desahan huruf s nya sungguh sanggat menggairahkan mendengarnya dan Tante Sandra menyadarinya maka sengaja dia mendesah hanya saat wajahku dekat dengannya. Rambutnya yang sudah terlepas dan terurai di lantai membuat dirinya terlihat lebih cantik lagi, bener2 tante pemuas yang berkualitas, saya menjadi makin menggebu2 kembali ingin menggenjot dirinya saat kulihat penampilan dirinya dengan rambutnya yang terurai lepas. Saya tentu saja tidak berminat lagi bermain dengan vaginanya, maklumlah…saya rasa pasti ada sisa peju gue sekitar vaginanya..he..he..  jadi langsung saja kuarahkan penisku memasuki lobang kenikmatan vagina Tante Sandra, 3435dan hangat dinding serta denyutan vagina Tante Sandra mengalahkan perasaanku bahwa penisku saat ini berlumuran pejuku,.. yang terasa olehku cengkraman kuat otot vagina Tante Sandra yang kurasakan nikmatnya tak akan bisa ditandingi oleh vagina istriku walaupun dirinya lebih muda, sepertinya Tante Sandra ini terlahir sebagai mesin seks pemuas nafsu pria.
“ss..ah oh..ah..ah..sssah ah..” Kami berdua mendesah dan mengerang menikmati keluar masuk penisku pada vagina Tante Sandra. Karena saya baru saja nembak maka genjotan kedua ini bisa lebih lama, saya bener2 bersabar mengatur ritme genjotan keluar masuk penisku pada vagina Tante Sandra, saya sengaja memasukkan sedikit saja penisku ke dalam vaginanya dan sesekali menekan kuat dan memasukkan seluruh penisku dan kembali mengulangi memasukkan separuh, bener menikmati bercinta dengan Tante Sandra sambil sesekali mengelus tubuhnya dan mencium leher jenjangnya saat dia memalingkan wajahnya menikmati permainan penisku,29303231
“Gantian tante yang diatas sssaayang..,” Tante Sandra mendesah dan berbisik di telingaku saat sedang kunikmati leher jenjangnya.
Saya lalu terlentang dan kulihat Tante Sandra menggenggam penisku dan mengarahkannya memasuki vaginanya, lalu dia mulai menggerakkan pinggulnya naik turun dan sesekali dia memutar2 pinggulnya membuat diriku semakin senewen menikmati putaran penisku oleh cengkraman hangat dan lembut dinidng vagina Tante Sandra. Sepertinya Tante Sandra sudah tidak sabar karena dirinya semakin cepat menggenjot pinggulnya naik turun, disodorkan puting payudaranya dan langsung kusambut dengan mulutku, kucium dan kumainkan putingnya dengan lidahku dan kedua tanganku tidak henti2nya meremas2 payudara Tante Sandra menikmati mulus dan kenyalnya.
“Oh..oh…argh….ahhhh…..” Tante Sandra mengerang panjang menikmati orgasmenya, terasa olehku seluruh tubuh Tante Sandra menegang sejenak lalu lunglai dan perlahan dia perlambat gerakan pinggulnya,
“Hm…oh…enak sekali sssayang..,” Tante Sandra memandangi diriku dengan mata sayunya dan tersenyum, “ Kamu masih mau nembak kedua kali yah ssaayang?”
“he eh..tante…tanggung nih,..” Saya masih mengelus2 body sexy Tante Sandra agar penisku tetap dalam kondisi tegang tanpa genjotan Tante Sandra.
“Hi…hi…iyah..sssasayang..duduk yah..,” Tante Sandra tertawa dan beranjak naik dari tubuhku, dia lalu menarik kedua tanganku agar saya naik dan duduk di sofa. Kuturuti saja dan kurebahkan diriku duduk dan bersandar di sofa, Tante Sandra lalu membuka kedua pahaku sehingga dirinya bisa menyelinap diantaranya dan perlahan dia mulai memainkan kantung testisku dan menjilati batang penisku naik ke kepala penisku dan kemudian dia menggenggam dan memasukkan penisku ke dalam mulutnya dan mulai mengemut2 penisku.
“Hm…ah…ah..” Saya mendesah menikmati hisapan Tante Sandra pada penisku serta kocokan tangannya pada batang penisku, kedua tanganku mengelus2 rambutnya yang panjang dan indah, saya sebenarnya ingin kembali mendorong dan menekan kepalanya agar penisku bisa masuk hingga tenggorokannya lagi, tetapi sekali ini Tante Sandra sudah tahu, makanya dia tidak melepaskan tangganya dari batang penisku sehingga penisku tertahan hanya bisa masuk separuh saja, wah memang tante ini cepat sekali daya tanggapnya, saya yakin jikalau Tante Sandra dulunya selesaikan kuliahnya, mungkin sekarang ini sudah menjadi anggota dewan, licik dan pandai menghalalkan segala cara untuk ambisinya…hadeh..nikmat sekali permainan oral Tante Sandra pada penisku, tidak tahan lagi ku tembakkan spermaku dalam mulut Tante Sandra, bukannya kaget oleh spermaku dalam mulutnya, tetapi malah Tante Sandra semakin kuat menyedot seluruh spermaku dan menelannya membuat diriku melonglong kenikmatan yang baru pertama sekali saya rasakan selama bercinta.
“OOhh…..arghh…aaaaaaaaahhhhhhh..”
Untung saja deru suara mesin cetak dibawah sangat bising, jika tidak bakal ketahuan sama seluruh pegawaiku, bosnya sedang dibawa ke bulan oleh Tante Sandra.
“hi..hi..enak Budi ssaayangg,” Tante Sandra cekikikan mendengar longlonganku..
“He..eh…tante jago banget banget ngasi bonusnya,…” kali ini Saya yang memeremkan mataku menikmati sisa2 sensasi ejakulasi penisku dalam mulutnya Tante Sandra.
“Pokoknya kamu tanda tangani polisnya tante ini, jangan cemas, kalau Budi ssayang masih ingin bonus lagi bisa telepon tante, selalu siap buat kamu ssssayang…,” Bisik manja Tante Sandra yang menduduki diriku dan memeluk erat diriku. Saya sama sekali tidak menyesal ataupun merasa berdosa menghianati istriku, tetapi malah ketagihan ingin berselingkuh lagi dengan Tante Sandra, sepertinya saya harus berebutan dengan klien asuransi lainnya  untuk bergiliran meminjam tubuh sexy Tante Sandra dari suaminya untuk memuaskan nafsu sex kami.

 

A story written by Thenet 

Kakak Iparku

58

Kubuka mataku menatap langit2 kamar yg bercat putih, lalu aku menoleh dan menatap dinding kamar dengan Mural harley davidson, meja belajar dengan buku2 SMA yg tersusun rapi, Aku ingat terakhir kalinya buku2 di meja itu berantakan saat aku tinggalkan, sudah setahun lebih aku pindah ngekost dekat kampus, tidak banyak yg berubah dengan kamarku. Aku lalu bangun dan duduk diranjang yg pernah kutiduri selama 3 tahun , di depan ranjang sebuah meja dengan komputer desktop dan monitor yg berukuran besar, dulu2 bareng temen2 sekolah sering nonton dan download film bokep. Aku semalam pulang kembali ke rumah kakakku Anton , dulu Aku pindah bareng ke rumah ini saat Anton menikah. Bunda sengaja membeli rumah ini sebagai hadiah pernikahan kakakku, Bersama Istrinya Ririn, kami bertiga menempatinya dan seorang pembantu tua, bi Ijah. Waktu baru menunjukkan pukul 5 subuh, tetapi Aku tidak bisa tidur lagi, semua kejadian menyakitkanan memenuhi dadaku membuat Aku merasa sesak, hm.. begini rupanya sakit hati.

Aku memutuskan untuk meninggalkan kamar kostku untuk melupakan perlakuan teman sekamarku Rudy yg tega merebut pacarku Yenny. Aku dan Yenny memang sedang bertengkar dan saling tidak menegur, Aku merasa dia yg salah dan seharusnya dia yg minta maaf padaku, sebaliknya Yenny merasa Aku yg harus memohon maaf padanya. Persolan sepele, Yenny meminta Aku menemaninya shopping, Aku membawanya ke mall, bolak-balik keluar toko tetapi tidak jadi membeli membuat Aku mulai merasa dongkol, sehingga saat berada di sebuah butik, bosan menunggu, Aku lalu masuk ke cafe sebelah dan makan, saat sedang menikmati hidangan tiba2 saja Yenny masuk membentak dan menyemprotku, semua tamu2 cafe menatap kami berdua, Aku menjadi malu dan langsung pulang ,kutinggalkan si Yenny. Ini yg diperdebatkan olehnya bahwa Aku tidak bertanggung jawab meninggalkannya pulang sendirian, sepertinya dia melewatkan perihal yg memicu emosiku. Yenny ternyata curhat pada Rudy teman sekamarku yg juga satu sekolahan dulu, Aku juga curhat padanya, dan ternyata Rudy memvonis Aku dan Yenny terlalu childish, Aku tidak cocok untuk Yenny, Awalnya Aku setuju dengan Rudy, kukatakan padanya jika dalam sebulan yenny tidak menegurku kami putus, sebulan kemudian Sms Yenny masuk dan dia yang memutuskan Aku. Dan semalam Aku baru tahu jika pacar barunya adalah si Rudy , Aku kehilangan kunci motor Harleyku, jadi terpaksa pulang naik taksi mengambil kunci serap, jadi tanpa menimbulkan suara raungan motorku seperti biasanya, Aku pulang dan langsung membuka pintu kamar, Aku terkejut melihat Rudy dan Yenny telanjang sedang bercinta, Emosiku memuncak, Kutonjok si Rudy, tetapi Yenny menghalangi seranganku lebih lanjut, dengan berteriak2 bahwa dia menyintai Rudy dan membenciku, Sakit hatiku mendengarnya, kuambil kunci motorku dan kutinggalkan mereka.

Aku berjalan keluar kamar, kuputuskan untuk mandi saja. Selesai mandi Aku berpakaian dan berjalan ke dapur mencari makanan untuk sarapan. Kuhidupkan lampu dapur dan mebuka2 lemari mencari makanan dan kopi, akhirnya kutemukan juga lemari yg berisi mie instan dan beberapa sachet kopi instan, sekarang tinggal nyari lemari isi cangkir,piring dan panci. Aku bingung juga karena dulunya Aku tinggal berteriak Bi Ijah dan seperti jin Aladin, kukatakan yg kuinginkan dan sim salabin sejenak kemudian sudah tersaji di meja makan. Aku mendengar suara orang berjalan ke arah dapur, sepertinya keributan yg kutimbulkan membuat bi Ijah bangun, saat suara seretan sandal makin dekat dan kulihat ternyata yg bangun adalah Ririn, kakak Iparku.

“Hoaahh…dik Indra ngapain di dapur?”

“Oh…anu.. mbak , gue mau sarapan, tapi karena bi Ijah belum bangun yah.. gue mo masak sendiri..”

“Ooo.. laper toh dik, sini mbak buatin aj, lu tunggu aj di meja sono!“

“wah…ngerepotin saja mbak…gue bisa kok,…eenng.. cangkirnya di mana yah mbak?”

“He..he.. udah…. sono lu duduk, cuman mie instan dan kopi mix aj repot apanya”

7672Mbak Ririn lalu berjalan melewatiku, kulihat dia tersenyum manis, tetapi matanya masih kuyu, mbak Ririn lalu membuka lemari dan laci yg berisikan panci dan cangkir serta sendok, dilakukannya semua dengan luwes dan cepat, mataku menjadi nanar dan melihatnya seakan2 mbak Ririn memiliki empat tangan.

“Kopinya kalo kurang manis nambah sendiri gulanya yah ..dik..”

“Oh..iii..yah mbak..,” Kaget Aku begitu cepat tersaji kopinya,” Sini gue aj yg bawa kopinya.”

 75Aku lalu menyambut kopi seduhan mbak Ririn, Aku lalu berjalan dan duduk di meja kecil dalam dapur, sengaja Aku duduk di meja yg dulu dipakai makan oleh bi Ijah, meja makan besar ada di ruangan sebelah, Aku ingin melihat mbak Ririn yg memasak dengan gesit. Mbak Ririn berusia lima tahun lebih tua dariku, masih muda, tubuhnya langsing dan putih, tidak terlalu tinggi dan ukuran payudaranya biasa saja tidak besar2 amat seperti bokep yg Aku download,wah ngelantur nih, sebaiknya alih topik daripada ngeres bercinta dengan mbak Ririn seperti cerita stensilan.

“Bi Ijah sekarang gak bangun pagi lagi yah mbak?”

“Oh.. dik Indra belum tahu yah,..bi Ijah sejak lebaran kemaren gak kembali lagi, dua anaknya jadi tkw, jadi dia yg ngerawat suaminya”

“Oh.. pantesan , setahu gue bi Ijah biasanya paling cepat bangunnya..”

“Iyah…nih mienya, kok disini makannya dik,.. napa gak di depan saja?”

“gak pa.. pa.. sini saja mbak, lagian gak ada bi Ijah ntar gue aj yg bersihin”

“Wah.. baru jadi anak kost setahun sudah jago nyuci nih”

“ Ah,. Mbak ini bisa-bisa aj… kan sudah dimasakin, segen gue,.. jadi yah bantuin nyuci aj”

“He. he .. gak udah,.. ntar lagi juga datang Wati, pengganti bi Ijah”

“Wati,.. pembantu baru..datang dari kampung atau agen gituh mbak”

“Oh.. bukan baru, Wati sudah lama kerja, dia tinggalnya di gang kecil ujung jalan ini, tiap pagi datang kerja dan pulang sore,”

“O..oo ..gituh toh,.. tapi kulihat tadi mbak luwes amat masaknya, apa si Wati gak Masak?”

“Iyah,.. sekarang mbak yg masak, dulunya coba-coba belajar, rupanya asyik juga masak dan belanja “

“Wah kak Anton yah makan rumah tiap hari dong”, Aku menyela.

Mbak Ririn tiba2 saja terdiam, senyumnya lenyap dan wajahnya terlihat sedikit murung. Aku sadar salah ngomong, jadi ikutan diam dan bingung mau ngomong apa untuk mencairkan suasana. Anton kakakku menikah lagi dengan Lusi mantan seketarisnya, pernikahan yg ditentang oleh Bunda, tetapi disetujui oleh Ririn yg sadar jika dirinya mandul, perjanjiannya setiap malam kakakku wajib pulang tidur jam berapapun itu. Bersama Lusi Anton memiliki dua anak kembar laki2, membuat Anton sering ingkar janji dan tidak pulang, Walaupun Bunda juga sangat sayang pada si kembar tetapi dia sering menjenguk Ririn dan membawanya jalan2 ke luar negeri mencoba menebus kesalahan Anton Putra sulungnya.

“Maaf mbak ,.. gue keceplosan..”

“Oo.. ndak apa apa dik,..mas Anton tetap pulang tiap kamis, dia tetap ikut wirit dengan warga sini”

“wah.. bagus deh kalau gituh mbak”

“he.. eh, dik Indra tumben kok mendadak nginap?”

“hgh… lagi Galau mbak..”

“hi..hi.. galau kenapa, lagi berantem yah sama si Yenny”

“gue udah putus sama si Yenny”

“Lho.. kenapa…. mosok tengkar dikit langsung putus…”

Aku lalu menjelaskan kepada mbak Ririn semua kejadiannya hingga kenapa Aku pulang semalam. Mbak Ririn mencoba menghibur ,

“Yah.. sudah masih muda saja kok,.. masih banyak cewek cantik yg lain dik, kamu ganteng dan gagah gituh pasti banyak yg naksir”

“Ah.. mbak yg gombal deh sekarang,” Aku mencoba tersenyum ,”Oh yah.. gue terpaksa nginap agak lama yah mbak”

“wo alah.. lama juga gak pa pa, kuliah juga di Jakarta saja kok ngekost..”

“maklum mbak.. pengen sedikit bebas..”

“Bebas jangan keblablasan loh dik..”

“Gak lar… mbak,gue juga gak pengen rusak”

Setelah terbuka pada mbak Ririn sesak di dadaKu berkurang, Aku merasa sedikit lega dan kami lalu melanjutkan obrolan nya. Gantian mbak Ririn yg berkeluh kesah tentang kakakku Anton, memang menurut mbak Ririn Anton tidak berubah sikapnya, tetap baik dan sabar padanya, hanya saja terkadang selesai wirit dia tidak menginap dan langsung pulang ke rumah Lusi, sepertinya sengaja oleh Lusi dengan mengirimkan SMS titip beli Obat si kembar ataupun menyuruh si kembar nelpon titip beli makan setiap kamis. Untuk mengusir Kesepiannya mbak Ririn membuat usaha macaroon online, dia sering hunting bahan coklat yg bermutu hingga ke luar negeri, dengan menjual macaroon berkualitas tinggi, harga yg ditawarkan lumayan mahal, sehingga dia tidak dikejar jumlah banyak tetapi kualitas.

macaroons1“Sebenarnya mbak hari ini mo ke singapur pesan tepung hazelnut dan coklat,.. ntar elu bisa sendirian mbak tinggalin kan dik Indra?”

 

“Ke Singapur? Ikutan donk.. mbak…mungkin galau gue bisa sembuh.. he.. he..”

“Hm,.. coba deh nyari tiketnya,.. kalo ada yah ikut aj..”

“Sipp… mbak is the best..’

“Ha. Ha.. ada ada waye..dik Indra ini.”

Mbak Ririn lalu menelpon travel agennya dan membuat gerakan isyarat jempol bahwa masih dapat dibeli tiketnya. PasportKu untung saja selama ini selalu kutitipkan sama mbak Ririn jadi kita bisa berangkat barengan satu pesawat jam 9. Setelah Wati datang jam 7an, mbak Ririn pesan ini-itu semua kerjaan rumah dan orderan yg sudah selesai yg bakalan diambil siangnya , kami pun berangkat dengan mobil mbak Ririn, mobil dititipkan di parkir inap bandara, lalu kami cek in dan setelah stempel passport, melewati sensor ini-itu, boarding room dan akhirnya boarding masuk ke dalam pesawat SQ 955.Kami mencari tempat duduk kami , pintu pesawat ditutup, para pramugari lalu menampilkan cara pemakaian alat keselamatan . Mbak Ririn meremas kuat tanganku saat deru mesin pesawat makin kuat bersiap lepas landas dari runway, tanganku baru dilepas saat lampu tanda kenakan sabuk pengaman off, dia lalu menatapku dan membuat gerakan bibir ngantuk, direbahkan kepalanya ke lenganku dan kedua tangannya memeluk tanganku, terasa olehku lunaknya payudara mbak Ririn yg terbungkus bra pada siku tanganku. Saat pramugari membagikan snek kulihat mbak Ririn masih pulas, kubiarkan saja hingga saat menjelang landing ku suruh pramugari itu menyimpannya saja.

Tiba di terminal3 kami berdua langsung keluar setelah passport distempel oleh Imigrasi, karena hanya 2 hari kami tidak membawa tas titipan bagasi, saya membawa ransel dan mbak Ririn sepertinya hanya membawa tas tangan hitam dan tas troly kecil. Kami sekeluarga memang sudah sering berkunjung ke Singapore, jadi dengan mudah kami menyusuri terminal dan berjalan ke stasiun MRT. Dengan MRT dari Airport kami menuju Jurong dengan pemberhentian terakhir yakni stasiun Boonlay. Bunda ada membeli sebuah apartemen studio di sini, Tiba di apartemen, kami berdua lalu melakukan ritual seperti liburan keluarga kami dulu, mbak Ririn nyapu dan ngepel serta bersihin Kamar mandi sementara Aku menghisap Debu Kursi sofa dan membuka lipatannya menjadi tempat tidur, memasang seprei dan menurunkan kantong tidur lainnya dan merapikan dapur . Selesai ritual pembersihan mbak Ririn mandi duluan, saat selesai berganti ,penampilan mbak Ririn dengan hijab abu2 dan celana hitam serta jaket putih dan sepatu semi boot cantik sekali.hijab fashion for school Waktu setempat sudah menunjukkan jam 1 siang saat kami keluar dari gedung apartemen, kami berjalan ke jurong mall dan makan siang di sana.

 

 ​“Lu punya rencana jalan jalan ke mana Indra?”

“Gak ada, ikut mbak belanja saja..,”

“Ah,.membosankan..ntar lu makin Galau..ha.. ha..”

“Gak gituh lah mbak…”

“Oh yah… kita ke Bird park aj yuk,.. kan sudah dekat tinggal ke terminal dan naik bus”

“lho.. ntar mbak gak kebeli bahan kuenya..”

“Ooo.. besok juga sempat..”

“yakin mbak sempet.. gue sih terserah mbak aj”

“yakin Donk.., Yuk..”

Boon_Lay_Bus_Interchange,_Nov_06Mbak Ririn dengan manja menarik dan merangkul lenganku, Aku mengikutinya berjalan menuju terminal bus Boon Lay, Dari terminal kami naik bus 194 menuju Singapore Birds park. Tiba di sana setelah membayar tiket masuk kami berdua menyusuri taman burung tersebut yg Asri ditata, karena bukan hari libur terlihat agak sedikit sepi. Saat kami berada di monorail, mbak Ririn menunjuk2 setiap melihat flamingo ataupun burung pelikan yg berpasangan, wajahnya dekat sekali ke wajahku, aroma parfumnya, ingin sekali saya mencium bibir yg tersenyum merekah. Tawa ceria menghiasi kami berdua saat menikmati parrot show yg lucu2, burung2 tersebut berhitung dan berakrobat . Suara Deburan Air terjun buatan dan suasananya yg begitu asri ditambah kicau burung saling bersahutan membuat lokasi waterfall aviary terasa romantis sekali.

JurongBirdPark03Kami berdua berhenti dan menyandar di jembatan kecil memandang ke arah air terjun tersebut, Aku melepaskan tanganku dari rangkulan mabak Ririn dan mundur sedikit sehingga posisiku berada di belakang mbak Ririn, kuberanikan diri memeluknya dari belakang, Mbak Ririn tidak bereaksi menghindar, Aku lalu merapatkan diri ke mbak Ririn sehingga terasa olehku lunaknya pantat mbak Ririn menekan selangkanganku. Mbak Ririn memegang kedua tanganku yg sedang merangkulnya dan menaikkan posisi tanganku lebih tinggi seakan2 menyangga payudaranya, Penisku terasa semakin keras menekan bokongnya, Aku lalu mencium pipinya. Mbak Ririn lalu berpaling dan merangkul kepalaku dan mencium bibirku, Aku langsung memanggut bibirnya dan memasukkan lidahku kedalam mulutnya, mbak Ririn menghisap dan menggigit lembut lidahku, lama kami berdua saling berbagi gigitan lembut lidah dan bibir. Kulepaskan Ciumanku dan tanpa berkata apapun, Giliran Aku yg tidak sabaran menariknya menyusuri jalan2 setapak bertanda exit cepat2. Diluar Aku melihat sebuah Taxi , Aku langsung menyetopnya, kusebutkan alamat apartemenku disertai kalimat,

“Please, drive Faster sir!”

Mbak Ririn hanya tersenyum melihat tingkahku, di matanya terlihat olehku sedikit gejolak birahi seakan2 siap memakan diriku.Sesampainya di gedung Apartemen, kubayar taxi dan berjalan memasuki Apartemen tanpa saling menggandeng, karena penjaganya mengenal keluargaku. Saat dalam lift mbak Ririn ingin memelukku, tetapi Aku menghindar sambil memberi isyarat bahwa ada kamera di pojok atas lift itu. Mbak Ririn langsung bertingkah Alim menjauhiku, begitu juga saat kita menyusuri selasar menuju apartemen. Kukunci pintu dan saat Aku berpaling ku lihat mbak Ririn sudah membuka pakaiannya, Aku lalu buru2 membuka seluruh pakaianku juga. Aku berjalan mendekati mbak Ririn dan memeluknya serta menciuminya mesra, ciumanku juga dibalas oleh mbak Ririn. Perlahan kami berdua bergeser ke ranjang dan kutidurkan mbak Ririn, Aku bergeser ke payudara mbak Ririn, 69Kukagumi keindahan payudara Indah mbak Ririn, kukecup putingnya, lalu dengan lidahku memainkan putingnya dan tanganku meremasnya,

“Hm,..Oh. ah..ah…”

Mbak Ririn mendesah dan mengelinjang lembut menikmati permainan lidahku pada putingnya, bergantian kedua payudara itu Aku cium dan remas.Perlahan Aku mulai turun mengecup perutnya yg rata, pusarnya dan turun ke selangkangannya, Aku takjub dan kagum pada vaginanya yg bersih dengan sedikit bulu halus saja, Kukecup bulu2 halus itu, lalu turun menjilati kelentitnya,5051

“Oh..ah.. ah..ah…”

Mbak Ririn mengerang dan mengelinjang kuat saat kumainkan kelentitnya dengan lidahku, perlahan turun lagi, Aku kecup bibir Vaginanya, dengan lidah kujilati bibir vaginanya yg masih berwarna merah muda, benar2 bersih dan indah, bergantian kiri-kanan bibir vaginanya kujilati terkadang hingga lubang anusnya juga kujilati dengan lembut dan mesra,

“Oh..oh..ah..Indraaa.. teterusssskan… eeenaak..”

Mbak Ririn mendesah lagi menikmati jilatanku pada vaginanya yg semakin sembab basah, kumasukkan jari tengahku dan kurogoh lubang vaginanya hingga terasa olehku sebuah tonjolan,52 Ku elus2 tonjolan tersebut membuat mbak Ririn semakin hebat menggeliat disertai jeritan kecil kenikmatan saat kusentuh tonjolan tersebut,

“Ssss..sudah…Indra..gantian …..kita..”

Dengan lembut mbak Ririn mendorongku menjauhi tubuhnya, Dia lalu merebahkan diriku menggantikan posisinya, Aku sekarang terlentang diatas ranjang, mbak Ririn memulai dari Dadaku yg bidang, dikecup dan dijilati putingku, Hm… hangatnya lidah Mbak Ririn disertai rasa geli2 nikmat pada putingku membuatku mendesah nikmat,

“Oooah…ohh…ah..”

5455Aku merasakan tangan mbak Ririn mengelus2 penisku, sesekali dia meremas lembut penisku dan membuat gerakan mengocok, membuat penisku semakin keras menegang. Kurasakan sapuan lidah mbak Ririn bergeser turun menyusuri bagian tengah perutku, seperti yg kulakukan tadi, mbak Ririn juga berhenti sejenak di pusarku dan memainkan lidahnya mengintari pusarku membuat Aku penasaran tidak sabar lagi menunggu penisku dikulum oleh lidah mbak Ririn.Aku lalu dengan lembut mendorong kepalanya, mengarahkannya ke penisku, mbak Ririn sepertinya tahu Aku sudah gak sabaran, dia lalu bergerak turun dan mulai dari mengecup kepala penisku, lalu di jilati bagian belakang penisku hingga kantung zakarku, lalu lidahnya memainkan kantung zakarku dan sesekali menggigit lembut kantung zakarku, tangannya tetap mengelus penisku dan mengocoknya perlahan , sepertinya mbak Ririn sengaja membuatku penasaran dengan permainan oralnya, perlahan dia lalu mengganti menjilati bagian depan penisku, lalu memainkan lidahnya menjilati kepala penisku, bergantian menjilati seluruh batang penisku tetapi belum mengulumnya.

“Oh..ahss…mbakkk… kok cuman dijilati….”

“hi..hi…gak sabaran yah..”

5653Mbak Ririn tersenyum manis padaku , kulihat dia lalu membuka mulutnya memasukkan penisku, Oh… hangatnya bagian dalam mulut mbak Ririn memberikan desiran sensasi kenikmatan, permainan lidahnya menjilati kepala penisku dalam mulutnya memberikan sensasi geli2 nikmat yg membuat seakan2 dari penisku menghantarkan denyut2 nikmat ke seluruh aliran darah dalam diriku.

“Oh..ah.. ah.. nikmat ..ses..se..kali…mbak..”

Permainan oral mbak Ririn memang yahud banget, dia dengan sabar mengulum penisku, sesekali memasukkan dalam sekali hingga tenggorokkannya, sesekali dia keluarkan dan hanya dijilati, lalu perlahan baru dikelum dan gerakan keluar masuknya diatur olehnya lambat dan sengaja mengeluarkan suara cup yg kuat saat dia keluarkan penisku dari mulutnya, bergantian dia menjilati kantung zakarku kembali dan menjilati lubang anusku juga, gilaaaa nikmatnya.. jikalau tidak sering masturbasi, pasti Aku sudah nembak sekarang.

575859Mbak Ririn lalu melepaskan penisku dan dia lalu tersenyum lagi padaku dan memelukku serta menciumku kembali, kami berdua saling berpagutan bibir, Aku merasakan penisku digengam oleh mbak Ririn dan dia mengarahkan penisku memasuki lubang vaginanya, hangat vagina mbak Ririn kurasakan saat penisku memasukinya, meskipun basah tetapi tetap terasa seret dan kurasakan penisku seperti dijepit kuat sekali oleh dinding lunak hangat dan berdenyut vagina mbak Ririn.

“Oh…ah….eenakk sesekali mbak..sss”

Aku mendesis menikmati cengkraman dinding vagina mbak Ririn, saat dia menggerakkan pinggulnya naik turun terasa olehku lebih nikmat lagi. Mbak Ririn memeremkan matanya, sepertinya dia juga menikmati sensasi sodokan penisku dalam lubang vaginanya, wajahnya yg cantik dengan mata merem menahan nikmat membuatkuy semakin terangsang, Aku merasakan seakan2 seluruh darah dalam tubuhku menuju ke penisku saja, terasa olehku denyutan nadi penisku yg juga dibalas oleh denyutan dinding hangat vagina mbak Ririn,

“Oh.. oh…ah..ah…”

Mbak Ririn makin mempercepat gerakan pinggulnya hingga kemudian dia menegang dan memekik,

“Auw…OOhhoh…ah..”

Mbak Ririn merebahkan dirinya didadaku, kupeluk dirinya kuat lalu Aku berguling sehingga posisi diriku sekarang diatasnya dengan penisku yg masih dlam vaginanya, Aku lalu menggerakkan pinggulku naik turun, membuat gerakan penisku keluar masuk vaginan626068

“Oh..ah..ah..”

Nikmat sekali cengkraman vagina mbak Ririn membuatku tidak sanggup lagi menahan dorongan kenikmatan dalam diriku yg sedari tadi kutahan,

“OOhh..oh..oh..”

Dengan kuat kulesakkan penisku sedalam2nya dengan tembakan spermaku kedalam vagina mbak Ririn, berulang kali kulakukan hingga kurasakan spermaku habis. Gantian diriku yg rebah memeluk mbak Ririn, kami berdua lalu saling bertatapan dan tertawa cekikikan, lalu lanjut saling berciuman dan bergumul kembali, kembali Aku mengulangi permainanku menikmati payudara mbak Ririn, begitu juga dengan mbak Ririn yg mengoral penisku dengan sabar, kami melanjutkan permainan sekali lagi , Kami berdua saling bergumul dan berganti posisi, gaya nungging, menyamping hingga kami berdua saling mencapai puncak kenikmatan,

malamnya kami memesan pizza untuk makan, lalu melanjutkan lagi permainan hingga kami berdua kecapaian. Besoknya setelah selesai berbelanja kami kembali mengulangi permainan bercinta kami.

A Story Written by Thenet

Warisan Kenikmatan

Namaku Gatot,  Sudah selama sebulan ini Gue membenahi usaha penggilingan padi Bokap yang baru saja Meninggal dan mewariskan usaha ini kepadaku, Gue adalah putra satu-satunya dari empat bersaudara, ketiga kakak perempuanku sudah pada menikah dan tinggal di Jakarta, entah bagaimana mereka bertiga bisa menikah dengan suami yang berprofesi sama, yakni perampok negara alias Anggota Dewan. Ketiganya berekonomi makmur banget sampai pada punya Jaguar dan Lamborgini, entah dari mana tuh duit Gue tidak peduli ,  Jarang Gue publikasi sama temen kampus mengenai profesi Iparku, soalnya topik di warung kopi kampus selalu aja tentang korupsi Anggota Dewan, takut gue mereka sindir.  Ketiga kakak gue tentu saja tidak berminat pada usaha penggilingan padi ini, apalagi berlokasi di salah satu kampung kecil kabupaten Garut, harus make hummer, gak bisa lambo..tapi saat kita berempat berkumpul di rumah warisan, semua kenangan bersama bunda terbayang, Ketiga kakakku  tidak mau kehilangan semuanya, Jadi gue diserahkan tugas ngerawat semua warisan Ortu kami, Bukan hanya keuntungan usaha yang gue bisa peroleh semua, gue malah disuruh tanda tangan kesepakatan dilarang merubah, apalagi menjual rumah tersebut, Imbalannya,… hm..  Milyaran, masuk deposito atas nama Gue,  ituh duit halal atau haram hasil korupsi, masabodoh! Kuliah? Buat apa? Sudah ada modal gede, apalagi tinggalnya di kampung mo jajan berapa buat habisin tuh duit?? Jadilah gue raja kecil di kampung…he..he..

Sebenarnya kematian Bokap cukup memalukan, tetapi ini jadi rahasia kampung, Beliau meninggal telanjang di ranjang Ririn, adiknya Rita yang menjadi asisten utama Bokap yg menjalankan bisnisnya, Sepeninggal bunda, Bokap yg lebih banyak bangun siang dan ngurus burung perkututnya tidak akan mampu menjalankan bisnisnya jika saja tidak ada Rita yg membantunya dan juga sudah menjadi rahasia umum jikalau Rita adalah pemuas shyawatnya pengganti Bunda walaupun tidak resmi, jadi tentu saja kasus kematian Bokap heboh, rupanya “ipar gelapnya” juga dia garap, Tapi Ketiga kakakku juga jago berpolitik terpengaruh suami2 mereka, maka diumumkanlah dengan kematian Bokap, seluruh hutang orang sekampung padanya dianggap lunas dgn catatan kasus Bokap Tabu untuk dibicarakan umum.

Setelah semua urusan surat warisan dan segala Akte diselesaikan oleh Ketiga kakakku dengan pengacara mereka, maka resmilah pangeran kecil ini menjadi raja dikampung,he.. he… Gue  bukanlah anak alim,  sudah banyak Gue tinggalkan lendir-lendir Gue di Jakarta dan tentu saja Gue sudah sangat bernafsu menggarap salah satu warisan Bokap , si Rita yang semok , usianya memang tidak muda lagi sudah diatas 30an dan mendekati 40 , kayaknya, kurang tau juga Gue soalnya gak ada petinggal datanya di kantor bokap ato mungkin Gue aja yg malas memeriksa tuh dokumen, taunya Gue memeriksa duit kas aja, setiap keluar duit , buat belanja apaan gituh, apalagi setoran, gak boleh bocor… oh yah kembali kepada Rita, Hm…gue musti nyari moment nih,…

Seperti Biasa, mewarisi juga sifat Bokap , Gue bangun tidur juga siang hari dan seperti biasa juga ..tuh ..Kopi dan sarapan pesanan gue sudah tersedia setelah gue pesan ala carte,.he..he.wajib disediakan cepat dan sesuai keinginan raja kecil ini,  gak mungkin tidak mampu,.. pembantu ada tiga , janda lage, asyik? gak lah..amit-amit , usia mereka 2x Rita, body semoknya juga double….hadeh…makmurnya karyawan Bokap gue. Walaupun duit Gue milyaran, berhubung jalan dikampung aspalnya secuil saja dan banyak lumpurnya, jadi kendaraan Dinas Gue, trail Kawasaki KLX saja,..he..he.. dan apesnya hari ini, kehujanan saat belum nyampe pabrik. Gue berlari masuk kedalam kantor, dan Rita terkejut melihat diriku yang basah kunyup, gue jamin doi gak terangsang deh sama buncit  gue yg mengkilap oleh air hujan saat gue buka bajuku yg basah.

“ Den Gatot kok maksa datang mendung gini, jadi basah kehujanan jadinya kan” Seru Rita.

“Lha mbak, kalo kehujanan itu yah pasti basah, hujan batu baru bonyok!”

“hi..hi..ada-ada waye den Gatot ini, tunggu mbak ambilkan handuk” Rita berlari ke dalam kamar .

Kantor Bokap adalah bekas rumah warga yang berlokasi sebelah pabrik penggilingan sehingga tersedia kamar mandi dan tidur, ruang tamunya dijadikan kantor. Rita keluar memberikan handuk dan baju , sepertinya baju bokap, gue pake dan sedikit kedodoran, celana dan kolor gue juga basah, untung saja ada sarung bokap juga bisa gue gunakan. Setelah berbagai prosesi pengeringan gue jalani dengan santai gue duduk dan minum kopi buatan Rita.

12Menghindari tempias Hujan yang semakin deras semua jendela ditutup oleh Rita dan seperti biasa kalo dikampung, setiap hujan lebat maka listrikpun padamRita lalu menghidupkan lampu emergency, dengan remangnya kantor dan gemuruh hujan menghujam atap seng kantor membuat gue semakin horny melihat payudara montok si Rita,

“mbak Rita, Ceritain dong gimana bisa berakhir dipelukan papa” Gue mulai memancing.

 

“Ah..den gatot, malu ah” rita tersenyum tersipu malu.

“lho, gue boleh tau dong,bagaimana mbak Rita yang Cantik ini bisa membuat papa jatuh hati” Gombal gue luncurkan..he..he..

“hi..hi..Ah den Gatot bisa gombal juga” cekikikan si Rita.

“Bukan gombal, tapi mbak memang manis, apalagi kalo tertawa seperti sekarang ini lesungnya keliatan cuakep..” Gue melanjutkan.

“Beneran Den,..gombal ah..”

“Beneran mbak, Suerrrr….” gue membuat huruf v dengan kedua jariku.

“Den Gatot ini Kedinginan jadi ngawur, diminum tuh kopi” Rita membalasku.

“Iyah mbak, gue kedinginan, untung saja ada kopi mbak bikin hangat gue, terima kasih mbak”

“Sama- sama den Gatot”

“Tapi mbak kalo pelukan mbak, gue rasa bisa lebih menghangatkan,” Gue mendekatinya dan mengengam tangannya.

“Ah, jangan Ah den,” Rita berusaha melepaskan tangannya, sepertinya dia sudah tau akan kemana lanjutan tindakan gue.

“sss..sstt..sudahlah layani saja gue mbak,” Gue makin kuat mencengkram tangannya dan menarik dirinya yang berukuran lumayan, lalu kepeluk dirinyadari belakang. Tubuhnya yang berisi, tetapi lunak dan harum membuat diriku makin bergairah.

“Jangan den, nanti ketahuan orang2 malu” Rita mulai meringis menahan tangisnya.

“Yah jangan sampai ketahuan,” Gue berbisik di telinganya dan Gue yang sudah Horny, tidak peduli lagi  dengan tangisannya dan semakin erat memeluknya.

“Hu..hu.. jangan den” Tangis Rita pecah, tetapi masih kalah oleh suara hujan.

“sebaiknya mbak layani aj Gue dan semua akan seperti biasa, jika Mbak menolak Gue, maka akan kubuat susah hidup kalian sekeluarga” Gue mengancam dirinya karena jengkel oleh rontaan dirinya, dan terus menghindar ciuman Gue.

“Hu..hu.. jangan den” Rita melonggarkan perlawanannya.

2Gue mengarahkan tanganku  menyusup ke dalam bajunya agar bisa meremas payudaranya, kenyal dan memenuhi seluruh tapak tanganku, hm nikmat sekali.

1Rita tidak melawan lagi, dengan tersedu-sedu dia biarkan saja tanganku mengerayangi dirinya, meremas payudaranya, meremas-remas pantatnya. Aku lalu mulai melepaskan bajunya, dan dengan pengalamanku bermain saat di Jakarta, dalam sekejap tinggal kemben dan celana dalamnya si Rita, karena posisi masih berdiri maka susah gue buka..he..he..Aku lalu menunduk dan memainkan lidahku pada putingnya, lalu tanganku mengelus dan meremas payudara yg lain lalu perlahan turun menyingkap celana dalamnya dan mengelus2 vaginanya.

“hmp..ah..” Rita tidak tersedu lagi tetapi terlihat olehku dia seakan menahan erangan nikmat permainanku.

 

Gue lalu mendorong dirinya kebawah, dan tanpa perlawan Rita lalu berjongkok dan kulepaskan sarungku sehingga penisku berdiri tegak di depan wajahnya, Aku lalu menyorongkan Penisku masuk kedalam mulutnya. Rita sepertinya berusaha untuk tidak menikmati dan mencoba membuatku tidak nyaman, tapi gue sudah tidak peduli, sudah sebulan lebih gue tidak ngentot , Gue  lalu mengarahkan penisku ke mulutnya dan menekan sedalam mungkin penisku dalam mulutnya,15

“hurmp..ump..” Rita berguman saat kusodok paksa Penisku dalam mulutnya , akhirnya dia menyerah  karena permainanku yang kasar, Rita terpaksa menggunakan kedua tangannya mengontrol penisku keluar masuk mulutnya, 4

 

saat gue arahkan pelirku pada mulutnya, dia tahu keinginanku, perlahan dia cium jilat dan hisap pelirku lalu bergerak naik mengulum penisku, sambil sesekali mengocoknya, Sepertinya dia sadar semakin melawan, semakin kasar permainanku.

 

 

Gue lalu menggandeng dirinya ke kamar tidur dan kurebahkan dirinya, lalu Gue mulai mengulangi ritual  foreplay, perlahan Gue memainkan lidahku pada kedua putingnya bergantian sambil meremas2 kedua payudara tersebut,

13lalu perlahan turun menciumi pusarnya dan  Gue kemudian membuka celana dalam putihnya dan terlihatlah rekahan vaginanya, kucium kelentitnya dan kumasukkan jariku ke dalam vaginanya membuat Rita menggelinjang menahan nikmat permainanku,14 Rita mengerang berusaha untuk tidak memperlihatkan dirinya mulai menikmati permainan asmara ini pada dirinya, tetapi terlihat pada vaginanya yang sudah sembab basah siap untuk disodok.

 

16Gue tidak sabar lalu mengarahkan Penisku pada vaginanya dan menekan masuk penisku perlahan kedalam lubang vaginanya dan mulai melakukan gerakan memompa keluar masuk penisku.

5“Ooh..ah..ah..”Gue mendesah menikmati jepitan Vagina Rita, nikmat sekali. Gue semakin semangat dan semakin cepat menggenjot pinggulku naik turun menikmati gesekan penisku pada jepitan dinding lobang vagina Rita.

 

Rita memalingkan wajahnya ke kiri dan kanan mencoba mengusir perasaan nikmat saat kusodok penisku keluar masuk vaginanya, dia memeremkan matanya dan mengigit bibirnya. kucoba memangut bibir atasnya dan seperti perkiraanku, Rita membalas mengigit lembut bibir bawahku, lalu kusambut lidahnya dan kali ini ciuman kita sudah saling membalas dan terasa olehku pinggul Rita mulai bergerak kiri kanan menikmati sodokan penisku,

“sss..ah..ah..’ Rita mulai mendesah menikmati permaianan asmara kita.

Gue makin cepat menyodok, terasa olehku seluruh kenikmatan dalam diriku menjalar memusat ke penisku,

10

“Oh..ah..mbak nikmat ..ssse..ssse..sekali,” Gue mendesis nikmat menahan puncak gejolak nikmat yang hampir meledak dalam penisku.

“Ohh..ah..arghhh..ah” Gue memekik nikmat saat Penisku menembakan spermanya pada Vagina Rita.11

Gue lalu telungkup merebahkan diriku pada Rita yg kurasa lebih empuk daripada ranjang kami bercinta.

Sejenak kami berdua mengatur nafas, Rita lalu mendorong tubuhku ke samping, Aku lalu rebah menikmati sisa kenikmatan ejakulasiku tadi, Aku menoleh pada Rita yang bergerak bangkit hendak turun dari ranjang, tetapi tanganku lalu menarik dirinya kembali, gue masih pengen lagi, mantap nih mbak2 walaupun tidak langsing tetapi bener2 asik menikmati extra lemaknya yang lunak.

“Aku mau ke kamar mandi bersih bersih den” Rita meringis.

‘Ntar saja, gue mau nambah, enak banget mbak, lagi” gue merengek manja padanya.

“Sekali lagi aja yah, Den..” Rita sepertinya tahu jika diriku seperti Bokap gue yang selalu ingin dituruti dan susah dibantah.

“he..eh..” Gue kesenangan melihat Rita sudah mau melayani diriku.

3Dengan posisi rebah diranjang, kubiarkan Rita menciumi dadaku dan memainkan lidahnya pada putingku, perlahan turun menciumi perut buncitku, lalu turun hingga penisku dan mulai menciuminya dari pelir hingga kepala penisku dan mengulumnya,17

“Oohh..argh….ah..” Gue mengerang menikmati permainan oral Rita.

Sesaat setelah bermain dengan penisku, Rita lalu mengambil posisi menduduki diriku, lalu perlahan dia masukkan penisku pada Vaginanya dan mulai melakukan gerakan naik turun, 9tanganku segera menyambut payudara gedenya yg terguncang hebat saat dia genjot penisku, kuremas2 payudaranya dan ku dongak kepalaku agar bisa mencium dan mengulum puting payudaranya,7

“hmp..hm.emp..” Rita mengigit bibirnya dan mengerang  menikmati permainanku pada payudaranya. Rita lalu merebahkan dirinya sehingga payudaranya menekan dadaku dan dia yang menciumku kali ini, kusambut dan kubalas, sehingga kami saling berpangutan gemes menikmati ciuman kita.17

“oh..ah..ah..Den..aku mau nembak..”

Rita mendesah dan bangkit menjauhi wajahku, sepertinya dia mencoba mendapatkan posisi paling baik untuk menikmati penisku yang menegang keras dalam Vaginanya.

 

“ah..ah..Aku juga mbak,..barengan kita..” Gue mendesah menikmati pelintiran pinggulnya sehingga Penisku terasa diputar oleh vaginanya.

“Oh..oh..argh….” Rita mengerang menikmati orgasmenya dan disusul oleh erangan gue menikmati ejakulasi kenikmatan di penisku.

“argh..ah..ah..sssss..eenakk..Mbak”

Rita lalu telungkup memelukku, Gue juga membalas memeluknya kuat, dinginnya udara luar yang masih hujan, membuat kita berdua tidak banyak berkeringat dan kembali saling mengelus dan tidak terasa penisku kembali tegang.

“Waduh,.den..serem amat..hi..hi..” Rita cekikikan,

“oh…nambah lagi mbak..he..he,” Gue nyengir.

Kami berdua lalu berciuman dan melanjutkan satu ronde lagi.

Kami berdua lalu berciuman dan melanjutkan satu ronde lagi.

Bagian 2

Sengaja pagi ini Gue bangun lebih awal dari biasanya, minggu semalam Gue jalan2 ke Jakarta, Gue belanja banyak mainan boneka dan tas barbie buat adik perempuan baru Gue, yah adik baru, Heboh? Tentu! Bagi gue saja, karena ketiga kakak Gue ternyata sudah pada tahu dan mereka juga yang menyulap surat lahir Laila, nama adik baru Gue. Laila yang lahir dari rahim Rita seharusnya statusnya adalah anak Rita dengan Bokap Gue, tetapi oleh kakakku dirubah menjadi adiknya Rita, yah untuk menghilangkan status tidak jelasnya, Laila dibuat dilahirkan oleh Ibunya Rita. Usia Laila sudah 8 tahun, dia sekolah kelas 2, dia tinggal bareng Rita dan Ririn, jika tidak diberitahu oleh Rita, Gue yg “ lugu” ini mungkin gak bakalan tahu. Laila centil dan sedikit gemuk sehingga bikin gemes, sudah beberapa kali dia bermain di Kantor dibawa Rita, gue jadi suka sayang sama “adik tiri” Gue, tapi yang pasti gue bangun cepat bukan buat si Laila, tapi demi berjumpa dengan kakak atau tantenya (hedeh…biar enggak binggung , Gue ikut akte lahir saja, jadi diulang penulisannya), Gue bangun lebih awal untuk menjumpai Ririn, kakaknya Laila.

Tidak sulit untuk menjumpai rumah Rita bersaudara, rumah mereka megah dan mentereng diantara tetangganya, terpampang di depan pagar rumah mereka papan merek “ Ririn- Rias Penganten – sewa peralatan Pesta- Foto & Video pesta-catering pesta” . Gue memasuki pekarangan rumah tersebut, pagarnya terbuka dan kuparkirkan sepeda motorku. Gue berjalan menuju pintu depan yang tertutup dan mengetuknya,

“assalamualaikum !” Gue berseru.

“ wa’alaikumussalam..” terdengar balasan dari balik pintu “ Siapa yah?”

“eeng….Saya Gatot, mbak” jawabku

Pintu terbuka dan terlihatlah seorang wanita berkerudung dan cantik sekali, Gue bener2 terpesona olehnya, ternyata adik Rita, Ririn pandai sekali berbusana dan berdandan, terlihat seperti seorang foto model Hijab gituh,

“oh… Gatot,” Ririn tersenyum manis menyambutku, “silahkan, mari masuk ,”

“eh..te..terima kasih mbak,” Gue gugup sadar dari pesonanya Ririn.

“Wah,.. angin apa yang membawamu kemari den, banyak lagi bawaannya,” Ririn membalikkan tubuhnya berjalan masuk, terlihat olehku pinggul padatnya yang melenggak lenggok , glek …gue menelan ludah melihatnya.

“Oh,…i..i..ini sedikit hadiah buat Laila,” Gue kaget saat Ririn cepat berpaling melirik diriku.

“Oh..buat Laila,..semua? buat kakaknya gak ada?” Ririn tersenyum nakal padaku.

“eng..er….ntar sekali lagi kubawain,..mbak maunya apa?” Gue tersenyum kecut menyadari kesalahanku lupa membawa hadiah buatnya.

“hi..hi..mbak Cuma bercanda aja Gatot, sudah mau berkunjung kesini saja dah bagus, ndak perlu hadiah….tunai saja..ha..ha..” Ririn tertawa Lepas memperlihatkan lesungnya yang menawan.

“ha..ha.., ah..mbak ini jago juga melawak,..” Gue ikutan tertawa lega tidak dituntut hadiah, soalnya untuk urusan tata krama gituh Gue enggak pandai.

“Silahkan duduk dulu Gatot, Aku bikinin minum, kopi kayak kesukaan papa kamu, mau ?”

“oh..mau..mau mbak,tapi ngerepotin gak?”

“Weleh-weleh,..Kopi aja kok repotin, minta es teler baru repotin Gatot,…hi..hi..,” Ririn cekikikan berjalan ke arah dapur.

Gue, tidak duduk saat Ririn ke dapur, tetapi berkeliling ruang tamu melihat lihat potret keluarganya. Ada Foto lengkap mereka sekeluarga, terlihat Rita disamping bapaknya dan Ririn di samping Ibunya mengapit Rani yang memakai baju nikah dengan seorang pria tinggi berwajah timur tengah. Rita adalah anak tertua, Ratih merupakan anak kedua, Ririn adalah anak ketiga. Ratih yang setahu Gue sih nikah siri dengan seorang juragan Arab dulunya, Cuma terlihat beberapa tahun saja, lalu kemudian menghilang dan tidak pernah lagi kedengaran kabarnya, tetapi Ratih mendapatkan tanah beserta rumah dari pernikahannya, kedua orang tua mereka tinggal bareng Ratih, sedangkan rumah yang ditempati Rita dan Ririn setahu Gue adalah pemberian Bokap. Gue lalu menyusuri dinding rumah Ririn melihat pajangan foto yg lain, yang terbanyak tentunya foto imut Laila, kulihat banyak juga lukisan kecil yang dipajang dan juga trophy juara menggambar dan melukis, ada yang juara tiga, dua dan satu juga banyak.

“Itu semua punya putraku, si Rendra,” Ririn tiba2 saja sudah berada dibelakangku, kaget juga Gue, “ Sepertinya dia mewarisi bakat bapaknya,”

“oh,..bagus dong kalau gituh,” Gue berkata kagum.

“Iyah, asal jangan sifat buruk bapaknya ikut diwarisi,” keluh Ririn.

“He..he..gak bakalan lah,.. kan ada bimbingan Ibunya,” Gue cengar –cengir,  mantan Suami Ririn meninggalkannya lari bersama biduan keyboard pesta.

“hadeh,..semoga aja, duduk dan diminum kopinya gatot,”

Ririn mendahului diriku duduk, Gue mengambil posisi duduk di depannya agar lebih mudah memandangi dirinya yang rupawan dan menggoda, Ku hempaskan diriku ke kursi dan menatap ke wajahnya yang cantik, tetapi tidak alami, seluruh wajahnya ditutupi oleh dandanan, tetapi tidak menor, bahkan mirip artis sinetron, cakep dan menggairahkan, Gue membuka pembicaraan, 49

“Maaf menggangu mbak, punya rencana keluar?”

‘Ah,..ueenggak,..kok bisa tebak gituh Gatot? Kamu punya ilmu menerawang gituh ?” Ririn serius menatapku sesaat, lalu tersenyum dan tertawa.

“Duh..mbak ini,kok nyudutin Aku aja.he..he.,” Gue Juga tertawa,” Aku lihat mbak sudah berdandan gituh,”

“Oh..ini…tadi mbak punya firasat mau dikunjungi sama seorang pangeran, jadi yah mbak dandan habis-habis…em…” Ririn kembali serius menatapku, tetapi tidak mampu menahan tawanya, wajahnya memerah dan lalu terbahak tertawa memperlihatkan giginya yag rapi dan putih,duh..sreerrr..bikin Gue berhasrat banget menciumnya.

“ha..ha..ah..mbak ini jago deh ngelawak,” Gue ikutan tertawa.

“Mbak gak kemana-mana, ini penampilan mbak setiap hari, masak juru hias pengantin rambutnya awut2an dan pucat, Calon Penganten mana yang mau? Lagian sejak mantan mbak ditinggal lari gendaknya, mbak sengaja bikin dia nyesel dan kesel, senewen tuh dia kemaren berlutut nyembah mbak pengen rujuk,” Ririn menyerocos membicarakan mantannya, sepertinya dia extra kesel dengannya,

“Bayangin aja, modal beli kamera dari mertuanya, bapakku..eh tega-teganya dia tinggalkan diriku dengan si Rendra yang masih Bayi, untung saja ada kakakku dan Ibuku, kalo tidak bisa gila Aku ini, sekarang ini saja kamu lihat mbak sudah setengah gila kan?”

“ha..ha..Mbak ini, jago ngelucu bukan gila ah,…” Gue tertawa mendengar lawakannya mirip dengan komedian cewek Ulfa.

“Biar dia rasain akibatnya bikin sakit hati mbak, denger-denger sih sekarang dia jadi pemulung di Jakarta sana, tuh Kualat dirinya,” Ririn melanjutkan.

“oh…err..tapi dandanan mbak cantik kok, mbak kelihatan seperti anak gadis gituh,” Gue berusaha membalikkan suasana.

“Hi..hi..Gatot,..emank masih Gadis kok mbak ini, kalo ditanya umur selalu mbak bilang masih belum kepala dua…hi..hi..satu anak saja,”

“ha..ha..” Gue tertawa , lalu Gue mengambil kopi seduhan Ririn dan meyeruputnya karena masih panas.

“Diminum cepat,..ntar dingin harganya double…” Ririn berkata

“Ha..ha…betul juga …” Gue tertawa mengingat humor tentang kopi panas yg diminum cepat karena beda harga dimenu kopi panas dan dingin, “Mbak ini humoris amat ,..pantas aja awet muda,”

“Mbak ini orangnya ceplas-ceplos tanpa tedeng aling-aling,” Ririn tersenyum menatapku,” tidak kayak Kamu dan papamu,”

“maksudnya mbak?” gue tersenyum kecut.

“kamu sama saja dengan papamu, mo nyari Laila, mau maen-maen dengannya, tapi datangnya pagi, sudah tau Laila sekolahnya pagi..hi..hi..,” Ririn cekikian genit dan melanjutkan,” Alasan mau nyari Laila, sebenarnya mau maen bareng kakaknya kan..hi..hi..”

“Ah..mbak ini, Aku kan pengen ngobrol juga sama mbak,” Gue malu banget ketebak niat bejat Gue..hadeh..

“Hi..hi.., mau ngobrol atau ngentot sama mbak,” Ririn menertawaiku.

Kaget juga Gue dengan gaya ceplas-ceplos Ririn, nih mbak kok gak segan segan ngomong soal gituan,

“ha..ha… mbak ini,” hadeh makin malu Gue.

“Yah sudah, ayo ke kamar cepat ,ntar anak2 sudah mau pulang,” Ririn berkata dan menoleh ke arah jam dinding.

Gue kaget juga dengan ajakan Ririn, gak tau lagi mau ngomong apaan gituh, Gue yang sudah kesengsem oleh penampilan caktiknya tentu nurut saja saat digandeng berjalan menuju kamar. Ririn mengandeng mesra diriku saat berjalan menuju kamar, dia membuka pintu kamar dan terlihatlah ranjang springbed yang terlihat olehku merknya yang cukup ngetop, nih ranjang puluhan juta, pasti pembelian Bokap, Gue yang sudah horny tentu saja sudah gak kepikiran apakah bokap modar di ranjang tersebut, karena selama berjalan menuju ranjang, tanganku sudah tidak sabar mulai mengelus dan meremas pantat bahenol Ririn, hm..lunak dan berisi, membuat ku bertambah gairah. Ririn membalas memelukku dan kita bedua lalu berciuman disamping ranjang, Gue memeluknya kuat sehingga terasa olehku payudaranya yang masih terbalut kutangnya menekan dadaku. Ririn lalu mendorongku menjauhinya dan mulai membuka bajunya, Gue tentu saja tidak mau kalah langsung berlomba cepat melucuti baju dan celanaku secepatnya, dalam sekejap diriku sudah telanjang bulat dengan penisku yang sudah mulai menegak, Ririn juga sudah telanjang bulat dan terlihatlah pemandangan indah di depanku, kedua payudaranya yang masih kencang dan perutnya yang rata , berbeda jauh dengan Rita kakaknya, glek,..bener bener sangat merangsang birahiku.313332

Ririn lalu mendorong diriku pelan agar Gue jatuh keranjang, Gue mengerti bahwa dia ingin Gue terlentang duluan, kuturuti saja dan membiarkan dirinya merangkak diatas tubuhku dan kulihat dirinya mulai mencium dadaku dan perlahan bergeser memainkan putingku,

“oh..ah..ah..”

Gue mendesah menikmati hangatnya lidah Ririn menjilati dan memainkan putingku, perlahan Ririn mencium perutku yang masih Onepack dan memainkan lidahnya pada sekeliling pusarku, hm..geli2 nikmat,..lalu Ririn melanjutkan mandi kucingnya hingga kantung testisku, dia lalu mencium dan menjilatinya, sesekali mengulum testisku, ngilu tetapi ada desiran nikmat juga, Ririn lalu menjilati batang penisku yang sudah tegak, berulang-ulang dari bawah ke atas dan bergatian sisi, benar2 jago gaya oral Ririn, perlahan Ririn naik memainkan lidahnya pada kepala penisku tetapi tidak mengulumnya, masih bermain2 dengan ciuman dan jilatan lidahnya pada kepala penisku, 34363537

“ssshh..ahh..ah”

Gue bener2 penasaran dan nikmat merasakan permainan Ririn yang sengaja menahan untuk tidak memasukan penisku dalam mulutnya. Gue merasakan tangan Ririn memegang batang penisku dan mengelus ngelusnya, lalu dia mengenggam lembut dan melakukan gerakan mengocok secara perlahan dan sesekali mencium kepala penisku, Gila…jago dan telaten banget dia.

“hmup..ump..slurp….”

Suara dari mulut Ririn saat penisku akhirnya dia kulum dan sedot2 , kulum dan sesekali dia sedot kuat dan lepaskan hingga terdengar suara pop saat penisku dia lepaskan dari mulutnya dan segera dia jilati kepala penisku dengan kehangatan lidahnya yang basah oleh liurnya dan perlahan dia kulum lalu mainkan lidahnya lagi saat penisku masuk ke dalam mulutnya, tangannya tetap mengocok perlahan batang penisku,

“Hm..ahh..eeenkk…em..bakk..” Gue mengelinjang menahan nikmat permainan oral Ririn.

Ririn tidak menjawabku, malahan perlahan dia lepaskan genggaman tangannya pada penisku dan perlahan dia memasukkan penisku lebih dalam lagi dalam mulutnya, perlahan dia keluar masukkan penisku hingga akhirnya kurasakan penisku masuk semuanya kedalam mulutnya, kurasakan kepala penisku menyentuh dinding tenggorokannya. Hadeh..susah Gue jelaskan nikmatnya dengan tulisan, pokoknya nikmat gilaaa……

Sesaat kemudian perlahan Ririn keluarkan penisku dari mulutnya dan kemudian dia menyodorkan putingnya buat saya jilati, langsung saja gue emut dan maikan lidahku pada putingnya, kurasakan tubuh Ririn bergetar sejenak saat lidahku memutar mengelilingi putingnya, lalu kugigit lembut dan sesekali kusedot lembut dan mengulangi jilatanku, lalu Kupeluk dirinya dan Gue tidurkan dirinya, sehingga Gue bisa bergantian memainkan puting payudaranya yg lain, berulang-ulang ku mainkan lidahku dan meremas-remas lembut kedua payudaranya yang ranum dan kenyal-kenyal nikmat saat kuremas.

 

Gue ikuti cara dia mandi ala kucing, perlahan turun menciumi perut dan memainkan lidahku pada pusarnya, lalu turun hingga vaginanya, kupandangi vaginanya, hm..masih merah muda merekah, menggairahkan banget, Gue lalu berinisiatif membalas permainan oral Ririn tadi, perlahan Gue jilati selangkangan pahanya dan lubang anusnya lalu jilati hingga ke atas dan berhenti dibibir vaginanya, kucium lembut bibir vaginanya , sengaja tidak kujilati, lalu ku kecup kelentitnya lalu menjilati sampingan bibir vaginanya dan turun hingga ke anusnya lagi, lalu Gue mulai menjilati bibir vaginanya dan sesekali menciumnya, lalu berpindah pada bibir vagina sebelahnya, ku jilati dan kucium lembut kedua bibir vaginanya bergantian,

“oh..ah..ah..”

Ririn mendesah menikmati permainan lidahku pada bibir vaginanya, Gue lalu mencium kelentitnya dan perlahan lalu menjilatinya , kurasakan tubuh Ririn mengelinjang hebat saat kumasukkan jari tengahku memainkan tonjolan bagian atas dalam vaginanya, terasa olehku setiap kali ku elus tonjolan tersebut tubuhnya bergetar dan dia mengerang nikmat,

“ah..ah..Gatot..uee..nakk”

Ririn mendesah dan menekan kepalaku, Gue terus menjilati kelentitnya dan memainkan jariku pada tonjolan dinding vaginanya, sesekali kutarik keluar jariku dan kujilati bibir vaginanya yang makin sembab oleh cairan birahinya. Gue lalu manikkan tubuhku dan mengangkat kedua paha Ririn sehingga mengangkang dan kutarik tubuhnya mendekatiku, tangan kananku melepaskan paha Ririn dan mengarahkan penisku memasuki lubang vaginanya, perlahan dan lembut kulesakkan penisku ke dalam. Gue lalu perlahan juga menarik keluar sebagian dan lalu memasukannya lagi berulang-ulang dan sesekali kulesakkan sedalam-dalamnya penisku ke vagina Ririn, kurasakan cengkraman hangat dan denyutan lembut dinding Vagina Ririn, hm,…nikmat sekali kurasakan, 4042394341

“oh..ah..ah..” Gue mendesah menikmati gesekan dinding vagina Ririn pada batang penisku.

“hm..ah..ah..ergg..ss..ah..” Ririn mendesah, mengerang menikmati hujaman penisku pada Vaginanya. Ririn memalingkan wajahnya ke kiri dan kanan menikmati genjotan penisku sambil sesekali memutar pinggulnya, kurasakan Batang penisku seperti tercengkram kuat saat dia gerakkan pinggulnya,

“Oh..ah..ah..” Gue yang memeremkan mata menikmati goyangan maut pinggul Ririn. Gue terus menggenjot cepat keluar masuk penisku saat kurasakan sepertinya seluruh tubuhku merinding dan geli2 nikmat menjalari seluruh tubuhku menuju ke penisku, dan tidak kuat lagi diriku menahan desiran nikmat yang berkumpul pada penisku, kuledakkan keluar semua dan kurasakan seluruh kenikmatan tersebut muncrat keluar bersama penisku, oh….nikmatnya tiada tara. Kurebahkan diriku dan perlahan Gue pelankan genjotanku lalu berhenti,

“gantian mbak diatas,”

Ririn memerintahkan diriku, Gue lalu terlentang dan Penisku ternyata masih tegak, tanpa menunda lagi, Ririn memasukkannya ke dalam vaginanya dan gantian dia yang menggenjot pinggulnya cepat dan meliuk2 mencari posisi paling yang enak untuk dia rasakan sodokan penisku pada vaginanya, cepat dan kasar dia meliuk menggoyangkan pinggulnya sampai akhirnya dia mengerang kuat dan terasa olehku tubuhnya menegang kuat sejenak, 24lalu lunglai rebah mendekap diriku. sejenak kemudian dia lalu turun dari ranjang dan menyuruhku untuk cepat bersihkan diri dan memakai bajuku, Gue tidak dapat istirihat lama,

“Cepetan Gatot, ntar anak-anak pada pulang,mbak malu nanti,” Ririn berseru.

“oh, i..iyah.. mbak.” Gue menurutinya.

“Ntar besok datangnya agak pagian biar bisa dua ronde,..hi..hi..” Ririn cekikian genit.

“Ha..ha..iyah..besok gue agak pagian,” Gue jawab tanpa peduli perkataan Ririn adalah sindiran atau ajakan.

Selesai Gue memakai pakaianku, Ririn langsung menyuruhku keluar kamar dan duduk menunggu anak2 pulang sedangkan dirinya membenahi dan merapikan ranjang bekas pertempuran kita tadi.

A Story Written  by Thenet

stok lama


Juragan muda pemuas pembokat

Meskipun di suruh ikut Dina Kuliah di Singapore oleh Nyokapnya, Budi menolak dengan berbagi alasan. Budi merasa bahwa dia wajib menjaga persahabatannya dengan Indra, mereka memang sudah berteman semenjak sekolah dasar. Akhirnya Nyokap Budi menyerah, dan berhubung Nyokapnya tidak memiliki saudara di Jakarta , Budi terpaksa harus ngekost di sana. Nyokap Budi berangkat bareng ke Jakarta bersama Budi dan Indra, Di sana mereka menginap di rumah kakak perempuan Indra yang telah menikah dan memiliki 2 orang anak. Ipar Indra banyak membantu mengurus mereka masuk ke salah satu perguruan tinggi yg bonafid, berlokasi di Tangerang, yang merupakan universitas yg termahal di Jakarta saat ini, terkenal karena banyak anak orang kaya kuliah di sana bukan karena nilai akedemisnya. Saking banyaknya membantu, Budi menjadi dongkol karena Ipar Indra menawarkan buat Nyokapnya mantan rumah kostnya yg dihuni oleh cowok2 kutu buku. Nyokap Budi tentu saja setuju Budi ngekost disana, apalagi setelah survey di lokasi ternyata rumah kost tersebut khusus untuk pelajar cowok saja.
Yang menjaga rumah kost tersebut memang seorang janda dan pembantunya juga seorang janda, tetapi tidak seperti cerita2 stensilan yg dia baca, dimana sang Ibukost biasanya bahenol dan kesepian, Ibukost sebenarnya udah tua benget, sepertinya udah mendekati 60 an, udah bau tanah kali yah,.. sementara pembantunya juga setali tiga uang, sama tuanya, memang seorang janda juga, bahenol barangkali kalo empat puluh tahun yang lalu,.he.. he.. soalnya bodynya sekelas dengan si Siti Karno. Stress banget Budi ngekost di sana, jangankan melepaskan hasrat seksualnya, untuk bisa melihat cewek cakep saja tidak berkesempatan karena semua penghuni sana semua pada jomblo, termasuk dirinya. Sementara Indra juga sama stressnya dengan Budi menginap di rumah kakaknya, Ortunya memang membuka cabang di Jakarta dan diurus oleh Ipar Indra, tetapi sang kakak yg cemburuan menjadi seketarisnya. Indra merasa Iparnya juga seorang eksekutif yg stress juga kerena kemana2 meeting selalu dikawal kakaknya , sementara di sebelah rumahnya memang disediakan rumah dinas untuk para karyawan yg berasal dari luar kota, tetapi syarat kerja di cabang Jakarta perusahaan Ortu Indra adalah tidak boleh lebih cantik ataupun lebih muda dari Kakaknya Indra. Melihat tampang Indra yg ceking berkacamata, kakaknya tidaklah lebih cakep darinya, jadi bisa dibayangkan bagaimana rupa karyawan2 yg bekerja di perusahaan Bokapnya.
Tiga orang Pembantu Yang mengurus kedua rumah tersebut sama juga kondisi dengan penghuni para penghuninya, cantik menggairahkan dua puluh tahun silam..ha.. ha.. ha..Praktis derita yang dirasakan oleh Budi juga derita Indra. Mereka berdua Kuliah pada Fakultas dan jurusan yang sama, sehingga mereka setiap hari bertemu, keluh dan kesah setiap bertemu membuat mereka memikirkan ide gila2an untuk membuka rumah kost secara diam2 tanpa sepetahuan Ortu mereka. Untuk mewujudkan ide tersebut mereka sengaja mengincar rumah sewa sekitar rumah kost Budi sehingga Indra punya alasan untuk sering nginap di tempat kost Budi dan Budi sendiri dengan mudah balik ke tempat kostnya bila ada razia mendadak dari Nyokapnya.
Mereka akhirnya mendapatkan sebuah rumah dengan 4 kamar tidur dan sebuah garasi, pemiliknya seorang Janda juga ( Memang lagi ngetrend atau Jakarta punya stok Janda yg berlebihan,.. entahlah).Dengan dikawal oleh pemilik rumah mereka melihat2 sepertinya kondisi rumah yang besar dan bersih itu sudah dilengkapi dengan perabotan dapur ,kursi dan lemari sangat cocok untuk rencana mereka, tinggal membeli bohlam dan ranjang2nya saja dan bernegosiasi dengan pemiliknya agar bisa didapat harga diskon. Mereka duduk bertiga di kursi sofa ruang keluarga, Pemiliknya sengaja duduk di sebelah Budi yang tampan dan atletis badannya, dia memilih duduk berdesakan dengan Budi dan Indra sebangku. Saat menulis nilai dan memperlihatkan syarat2 kontrak rumah, Janda Pemilik rumah tersebut sengaja menggesek2 payudaranya ke lengan kekar Budi berharap mendapat balasan, sementara Indra yg menyaksikan hal tersebut sengaja mendorong badan Budi agar lebih rapat ke payudara montok sang Janda, Indra membisiki Indra,
“ psst… peril tuh cewek, ntar pasti dikasi diskon separuh harga”
“ Kenapa bukan kamu saja, pindah saja posisi duduk kita” Budi mendelik matanya dan menyikut Indra.
“Diakan syur ama kamu bukan gue,” Indra membisik dekat Budi.
Melihat mereka berdua saling sikut dan berbisik, sang Janda makin berani, tangannya lalu mengelus2 paha budi yg terbalut Jeans ketat. Serta merta Budi merinding dan bangkit tiba2 dan pindah di kursi sebelah, sang janda tersentak kaget tak mampu menahan keseimbangan dirinya terjatuh memeluk Indra yg gelagapan berusaha mendorong jauh pemilik rumah. Budi cengengesan melihat hal tersebut, dia memaksa menahan tawanya yg hampir meledak dengan menggigit kuat bibirnya sendiri. Indra makin merapatkan tubuh langsingnya ke pegangan kursi tetapi sang Janda makin menggeser pinggulnya merapati Indra dan kali ini dia makin berani dengan meremas2 halus paha Indra yg ukurannya lebih kecil daripada lengan janda pemilik rumah tersebut, Sang Janda menggesek2an payudaranya yg extra besar ke lengan Indra, tetapi Indra tidak dapat merasakan lunaknya payudara Janda tersebut tetapi sikunya lebih merasakan kerasnya perut buncitnya sang Janda.
“Bud… Budiiii… “ Indra melolong minta bantuan Budi melepaskannya dari sang Janda.
“ eh.. Ok ,tante.. sepertinya sudah cocok rumah ini dan tante siapkan saja kontraknya”, Budi berkata.
“oh.. gituh yah..,”jawab sang janda pemilik rumah yang sebenarnya terlihat masih muda sekitar 30an, tetapi ukuran badannya yg extra jumbo, mirip dengan ibu RT salah satu sinetron Tv swasta. Sang Janda beringsut dari Indra dengan muka masem karena tidak ada reaksi dari kedua anak muda tersebut berujar ketus,
“ Tante mau rumah ini harus tetap terawat, hingga selesai kontrak harus tetap sebersih sekarang”
“er.. eng.. ntar kami usahan cari pembantu tante” Budi yg sudah dapat mengendalikan tawanya meringis.
“Bukan mengusahakan, tetapi harus ada” jawab ketus sang Janda Gembrot.
“Wah,.. i.. iyah tante”, Budi tergagap melihat tampang serem sang Janda.
“Saya sediakan pembantu buat kalian, tetapi kalian harus bayar ongkos carinya” Janda Gembrot itu mendelik kea rah Budi dan Indra bergantian membuat mereka jadi kecut.
“ee…eng.. gak apa..pa tante,..sa..saya ba..bayarin” Budi menyahut.
“Hm,.. bagus kalo gituh, rumah ini saya sewakan, nanti kalian sediakan uang sewa rumah , besok kita teken kontrak,.. setuju” sang Janda gembrot berkacak pinggang.
“ se..se..tuju ta..ta..tante” Budi menelan ludah takut melihat seramnya pemilik rumah sewa itu.
“Baguslah kalo gituh ,” Sang janda mulai tersenyum lalu berkata genit dan berusaha mencubit lengan Budi
“ jangan lupa ongkos cari pembantunya yah… yuk kita pulang..”
Sang janda berjalan keluar dari rumah dengan pinggul extra gedenya melenggak –lenggok genit keluar diikuti Budi dan Indra. Saat mereka berpisah sang janda tidak lupa menyalami merah dengan suara genitnya.
“daaaggg, sampai jumpa besok yah ganteng”
Hiiih,.. merinding Budi dan Indra mendengarnya, begitu mereka naik sampe mobil, tawa yg tak terhankan lagi mereka lepaskan, mereka terbahak2 hingga mobil mereka berguncang hebat. Besoknya mereka berjumpa kembali di rumah tersebut, di belakang janda tersebut mereka melihat ada seorang gadis muda, wajahnya manis, bibirnya mungil tetapi hidungnya mancung dan terlihat kulitnya putih bersih meskipun baju yg dipakainya terlihat agak kumal. Ukuran payudaranya sepertinya tidak besar amat karena tidak menyembul keluar dari bajunya yg sepertinya sudah melar kebesaran karena mutu bahan yg murahan, mereka berdua menelan ludah melihat pinggul padat gadis tersebut yg terbungkus celana jeans ketat dengan warna yg sudah luntur. Setalah membaca kontrak tersebut Budi menandatangani kontrak tersebut dan menyerahakan bungkusan berisi uang kontan tersebut kepada sang Janda yg hari itu agak banyak tersenyum dan tidak masem lagi, apalagi saat dia menghitung uang pembayaran mereka terlihat senyum lebar dari bibir tebalnya.
“ Ini,namanya Ayu, pembantu buat kalian, keponakan jauh saya .. eh.. parasit keluaraga kami” dengan senyum merendahkan dan sombongnya sang Janda memperkenalkan gadis tersebut,
” sekarang dia jadi tanggung jawab kalian,. Mau kalian kasi makan kek, .. biar kelaparan.. kek terserah.. pokoknya ongkos tidak kembali lagi jika kalian tidak cocok”.
“ baiklah tante, kami pekerjakan dia” Di potong cepat oleh Budi yg iba melihat gadis tersebut menunduk menahan tangisnya sebelum sang Janda gembrot melanjutkan lagi.
Setelah selesai menghitung uang mereka, sang Janda keluar dari rumah tanpa berpamitan, hm.. sombong banget, kutuk Budi dalam hati. Mereka lalu memperkenalkan diri pada Ayu, gadis tersebut , lalu Indra keluar dan membeli makanan, bertiga mereka makan nasi bungkus di ruang makan tersebut, Ayu makan dengan lahap, Budi dan Indra saling menatap iba padanya , membayangkan sepertinya Ayu jarang di beri makan oleh sang Janda, melihat ukuran badannya mereka merasa tentu porsi sang Janda seharusnya pasti butuh double.. he.. he.. sehabis makan Ayu menanyakan mereka apa yg harus dia kerjakan, tetapi mereka menyuruhnya duduk dulu menunggu makanan yg baru dimakannya tercerna oleh lambungnya. Mereka lalu menginterogasi Ayu, dari mana asal usulnya hingga terdampar ke rumah Mak Lampir tersebut. Ayu menceritakan bahwa dirinya baru berumur 18 tahun, usia 15 tahun dia sudah dinikahkan oleh keluarganya yg rupanya bekerja pada Ortu Mak Lampir di kampung, Sebenarnya Ayahnya adalah adik dari Ibunya Mak Lampir, tetapi semenjak Ibunda Mak Lampir meninggal, ayahnya tidak pernah di gubris lagi oleh keluarga Mak Lampir, mereka menggangap ayahnya hanya parasit yg tidak mampu kerja dengan orang lain, padahal tidak mungkin lagi bekerja pada orang laen karena hamper seluruh tanah pertanian di kampung Ayu milik Mak Lampir sekeluarga.hm.. pantesan gendut banget si Mak Lampir,.. rupanya mereka sekeluarga menghisap darah pekerja mereka dengan pinjaman uang yg bunga-berbunga.
Selama dua tahun menikah Ayu tidak mampu memberikan anak buat suaminya, suaminya malah menghamili anak tetangganya dan menikahinya, sehingga Ayu tidak dapat menolak dimadu karena yg mandul adalah dirinya,tidak dapat makan hati karena sering dilecehkan oleh mertuanya karena dianggap beban oleh mereka , Ayu akhirnya bercerai dan ditawari oleh Mak Lampir bekerja padanya. Saat bekerja di rumah Mak Lampir, awalnya memang bagus tetapi karena keseringan digoda oleh gendak2 prianya Mak Lampir membuatnya cemburu , akibatnya setiap Mak Lampir membawa pulang gendaknya ( alias gigolonya) Ayu wajib sembunyi dalam kamar hingga pulangnya gendak Mak Lampir, Jika dia terlihat, tamparan dan jambakan Mak Lampir ganjarannya. Budi dan Indra terenyuh mendengar derita Ayu, mereka jadi tidak berselera menggarap Ayu saat itu * .
*. Syarat & kondisi Berlaku hanya pada saat itu , bukan selamanya ( he.. he..)
Melihat sedikit sekali pakaian yg dimiliki oleh Ayu saat itu, Budi dan Indra lalu mengajak serta Ayu ke mall terdekat untuk berbelanja baju, sementara mereka belanja bohlam, peralatan dapur dan makan, mereka juga mampir ke toko ranjang dan memesan 4 spring bed ukuran King size. Saat melewati sebuah salon mereka lalu menyuruh Ayu untuk di permak disana, awalnya Ayu segan dan menolak tetapi dengan tampang penuh pengertian Budi dan Indra ( topeng Srigala mereka ) yg memaksa, Ayu akhirnya mau masuk ke salon tersebut, Budi dan Indra membayar paket terlengkap dan termahal untuknya. Ketika Ayu selesai, mereka takjub sekali melihatnya apalagi saat itu Ayu sudah memakai baju barunya yg berukuran pas dengan tubuhnya sehingga terlihat lekuk tubuhnya yg Aduhai dengan Payudara yang terlihat bentuknya, masih kencang dan berukuran lumayan walaupun tidak sebesar buah Melon, tetapi seukuran jeruk Sunkist (kok jadi jualan buah ya..
Sesampai mereka di rumah rupanya spring bed pesanan mereka sudah menunggu, mereka lalu membantu supir dan kerneknya mengangkati ranjang 2 tersebut dalam kamar. Mereka lalu membenahi kamar2 tersebut dan membantu Ayu membersihkan debu2 di rumah itu, walaupun berkali2 Ayu menghalangi agar dia saja yg kerjakan semua . Malamnya mereka memesan pizza, dan menikmati nya bareng bersama Ayu yg baru pertama kali menikmati makanan tersebut. Selesai makan Ayu lalu menyeduh kopi buat mereka, saat Ayu ingin kembali berjalan ke belakang , mereka menyuruh Ayu untuk duduk dan beristirahat bareng mereka dan mengobrol, kali ini mereka sengaja tidak mau lagi mendengar sejarah hidup Ayu, tetapi lebih banyak menggosip tentang Mak Lampir. Saat itu mereka berada di kamar yg terbesar dalam rumah tersebut, satu2nya kamar yg sudah dilengkapi dengan kamar mandi tersendiri, Budi memilih Kamar Master Room itu sebagai kamar tidurnya. Mereka menggosip lebih jauh lagi hingga pengalaman seksual Ayu,
“ Ayu, pernah gak kamu maen bareng suami kamu bersama bini mudanya?” Tanya Budi.
“eng..pernah” Ayu menjawab dengan suara pelan yg hamper seperti berbisik, kayaknya dia malu.
“ Wah, gimana tuh cara maennya?” pancing Indra
“ih.. Kok kalian Tanya yg gituan.. malu ah?” Ayu tersipu, di wajah putihnya timbul rona kemerahan.
“penasaran saja, kita Cuma pengen tau aj, gimana.. ceritakan donk” Budi juga ikut memancing.
“ah..yah.. gitu2 aj” jawab Ayu sambil menunduk.
“ Gitu2 cemana..ha. ha.. bikin gue makin penasaran aja kamu Ayu, aaayooo.. donk.. ceritain..plssss” Budi mengeluarkan jurus wajah memelasnya.
“iya… iyah.. Ayu ceritain,.. tapi janji yah jangan ketawain Ayu yah”
“oh… suer…eh.. janji deh.. kita gak bakalan ketawain Ayu, … jadi.. jadi.. gimana?” Indra dengan penuh konsentrasi memandangi Ayu, dari ujung kaki hingga payudara dan tentu saja wajah manis Ayu yg masih merah merona… hm.. glek Indra menelan ludahnya.
“Aku dulu tinggal di rumah mertua , suamiku, aku, wati, nama istri muda suamiku bertiga, kita tidur sekamar dan seranjang, biasanya saat suamiku menggauli wati, tangannya suka meraba2 diriku”, Ayu berhenti sejenak menelan ludah membayangkan kenikmatan yg dialaminya saat itu.
“suamiku terkadang suka bergantian memasukkan anunya, setiap kali dia mau keluarkan maninya selalu dipilih anuku, karena dia tahu aku mandul, jadi dia tidak takut aku hamil, saya terkadang merindukan anunya…eh dirinya juga hi..hi,” Ayu menutup wajahnya dengan kedua tangannya saat dia sadar salah bicara.
“jadi semenjak kalian bercerai kalian pernah ketemuan lagi?” tanya Budi nakal.
“Ngak.. setiap kali jumpa, aku selalu teringat Ibunya yg suka menghinaku” Ayu menjawab.
“oh ,.. jadi gak teringat anunya..eh dirinya…” Budi tersenyum.
“ Ih.. Mas Budi nakal… tadikan udah janji gak ketawain Ayu” Ayu mencubit lengan Budi yg duduk di sampingnya.
Budi menangkap tangan Ayu dan mengelusnya, Ayu merasakan getaran sensasi dalam tubuhnya, dia yang sedari tadi sedikit terangsang saat membayangkan sedang digenjot suaminya, diam saja saat tangan Budi mengelus2 tangannya. Ayu memejamkan matanya menikmati elusan tangan Budi yg sekarang berpindah ke pinggangnya , dia diam saja saat dia rasakan tangan Budi makin naik hingga payudaranya yg masih terbalut bra tipis baru yg dibelinya tadi siang. Budi meremas2 payudara lunak Ayu yg terasa olehnya masih kencang, tangannya menyingkap kutang tipis Ayu dan menyusup ke dalam lalu dia memainkan putting Ayu yg kecil dengan jari2nya.
“hm..ah…” Ayu mendesah perlahan, dia sangat menikmati permainan tangan Budi di payudarnya, dia merasakan kembali kenikmatan saat suaminya masih suka meremas2 payudaranya, tetapi kali ini dia merasa remasan telapak tangan Budi yg kekar di payudaranya lebih nikmat dan putingnya yg dipilin2 jari tangan Budi geli2 enak sekali . Indra menelan2 ludahnya berkali2 saat melihat Ayu mengelinjang kenikmatan oleh permainan tangan Budi, dia duduk tenang menahan gejolak hasratnya, dia tidak mau Ayu yg sudah teransang sedikit oleh Budi kaget dan jadi ketakutan.
“ah..ah….” Ayu mendesah makin kuat saat Budi mencium lehernya dan dirasakan olehnya hangat ciuman bibir Budi beringsut naik hingga dagunya lalu dia rasakan bibir Budi melumat bibirnya, menggigit bibir bawahnya lalu dia membuka sedikit mulutnya menerima lidah Budi yg melesak masuk ke dalam bibirnya, Lidah mereka berdua lalu saling beradu dalam mulut Ayu, lidah Ayu lalu berpindah melesak ke dalam mulut , Ayu merasakan sensasi yg sangat nikmat sekali saat lidahnya digigit pelan oleh Budi dan disedot2 olehnya,..hm.. nikmat sekali ciuman juragan mudanya, jago sekali dia berciuman, sama sekali belum pernah dia rasakan kehangatan ciuman ini semasa dia masih menikah.
Tangan terampil Budi dengan cekatan membuka kancing bra Ayu, sekarang tangan Budi makin leluasa meremas payudara dan memainkan putingnya dalam balutan baju kaos Ayu. Ayu mengelinjang menikmatinya dan makin bernafsu membalas ciuman Budi , sepertinya dia sudah sangat teransang. Indra mulai bergerak ke arah mereka, dilihatnya Ayu merem menikmati permainan tangan dan lidah Budi, dengan pelan2 dia membuka kancing celana jeans Ayu dan melorotkannya sekaligus dengan celana dalam, Ayu tidak memberontak, malahan meluruskan kakinya agar celananya mudah dilepaskan. Indra melihat vagina Ayu masih merah muda dengan sedikit bulu2 halus menutupinya, Dengan kedua tangannya dia meregangkan paha Ayu dan didekatkan wajahnya ke vagina Ayu dan mulai menjilatinya,
“oh.. ah…ah… ah… enak sekali…” Ayu melepaskan ciuman mulut Budi dan mendesah menikmati sensasi hangat lidah Indra yg memainkan kelentit dan bibir vaginanya. Budi lalu berdiri dan melepaskan baju kaos dan kutang Ayu, sehingga terlihatlah tubuh polos Ayu yg putih mulus, Payudaranya masih kencang sepertinya sudah sangat terangsang karena putingnya menegang keras. Budi lalu melepaskan seluruh pakaiannya sehingga telanjang bulat, dia lalu mengangkat tubuh polos Ayu dibantu Indra yg mengangkat kedua paha Ayu ke atas ranjang, mereka rebahkan Ayu, Budi lalu merangsak naik dan mencium puting Ayu yg telah mengeras dan memainkan lidahnya di putingnya.
“sss… oh.. ah… Mas Budi enakk..se..kali, yg kiri juga Mas,” Ayu mendesah dan mengelinjang nikmat.
Budi mengikuti perintah Ayu pindah memainkan puting payudara kiri Ayu sementara tangannya meremas2 payudara kanannya,. Hm.. kenyal dan masih kencang..Budi menikmati payudara lembut dan mulus Ayu. Indra melepaskan seluruh pakaiannya, Penisnya yg panjang sekarang sudah menegang lurus ke depan, Indra lalu memasukkan jari tengahnya kedalam lubang vagina Ayu dan memngelus2 dinding dalamnya, Indra merasakan vagina Ayu sudah sangat basah.
“..oh..ooo…oh..ah..” Ayu melolong kenikmatan saat jari tangan Indra bermain dalam lubang vaginanya, dia merasakan sensasi geli2 nikmat di vaginanya saat jari tangan Indra membuat gerakan keluar masuk berulang2.
Indra lalu membuka lebih lebar paha Ayu dan memasukkan Penisnya pelan2 ke dalam lubang vagina Ayu, hm terasa olehnya cengkraman vagina Ayu yg rapat, hm.. dinding vagina Ayu yg menjepit dan berdenyut hangat dirasakan sangat nikmat oleh Indra, dia mulai menggerakkan maju mundur Penisnya dalam lubang vagina Ayu.614
“ooo..oh.. oh..ah..ah..” Ayu melolong makin kuat merasakan nikmatnya gerakan Penis Indra.
Budi yg melihat mulut Ayu terbuka lebar melolong kenikmatan lalu naik keatas tubuh Ayu dan memasukkan penisnya dalam mulut kecil Ayu. Saat Penis Budi masuk kedalam mulutnya Ayu awalnya kaget karena dia belum pernah melakukan Oral, dan tidak pernah tau mengenai permainan gaya ini terkejut, tetapi dia kemudian menikmati gesekan Penis zakar Budi dalam rongga mulutnya, hm denyutan Penis Budi di lidahnya menimbulkan sensasi aneh pada lidahnya sehingga dia terus memainkan lidahnya mencari denyutan pada Penis Budi, saat Penis Budi menyentuh amandelnya teras olehnya geli2 nikmat di tenggorokkannya, sehingga dia menaik turunkan kepalanya agar kepala Penis Budi menendang2 mandelnya, dan lidahnya terus menjilati Penis Budi.
“ooo…oh..ah..ah… teruskan.. Ayu…ah.. Enak sekali….” Budi mengerang menikmati sensasi hangat mulut Ayu yg bergerak maju mundur di Penisnya, kadang2 dia membantu Ayu dengan gerakan maju mundur pinggulnya sehingga kepala Ayu tetap rebah diatas bantal dan bergerak kiri kanan pelan,… Budi merasa nikmat sekali saat dia rasakan Penisnya terdorong mulut Ayu ke kiri kanan. Ayu sendiri baru pertama kali ini dia merasakan sensasi yg sangat nikmat ini di Vagina dan mulutnya sekaligus..hgh.. hug.. Ayu mengelum dan mendesah nikmat dengan Penis Budi yg memenuhi mulutnya.
Sesaat berlalu, Budi yg tidak pernah melepaskan hasrat seksualnya selama di Jakarta tidak tahan lagi, dorongan sensasi nikmat yg kuat di Penisnya tidak mampu dia tahan lagi, di tembakkan spermanya ke dalam mulut Ayu, Ayu yg sudah sangat bergairah tidak lagi peduli dengan cairan sperma yg muncrat di mulutnya , dia malah terus menyedot2 Penis Budi karena setiap kali Penis budi memuntahkan spermanya denyutan di batang Penis Budi yg dirasakan oleh lidah Ayu berdenyut lebih kencang dan nikmat, karena itu dia terus menyedot agarPenis Budi terus memuntahkan spermanya lagi. Ayu memainkan lidahnya di kepala Penis Budi, agar spermanya nembak lagi tetapi tidak ada lagi.
“oh….ah….ah….argh….” Budi mengerang panjang saat dia merasakan sedotan Ayu yg menghisap2 cairan spermanya, dia merasakan ejakulasinya kali ini terasa lama sekali baru lenyap.
Budi terduduk di samping Ayu sambil melihat Indra yg juga sedang mengerang sepertinya dia juga sudah mau menembakkan spermanya. Dan benar adanya, setelah mengerang kuat Indra rebah ke tubuh Ayu dan terlihat genjotannya yg tadi makin cepat melemah dan pelan, lalu berhenti.
“hm.. Ayu kayaknya kamu belum orgasme yah,” bisik Indra sambil membalikkan tubuhnya ke samping Ayu.
“apaan ituh or..or apaan? Ayu yg masih merem menikmati sisa sensasi di vaginanya menjawab.
“keluar gituh…” Indra berkata.
“keluar apaan mas..” jawab Ayu yg sudah membuka matanya.
“yah… keluar perasaan puncak keenakan gituh..” Indra menjawab.
“yah ada sih tadi perasaan enak waktu anu mas Indra dalam anuku “ jawab Ayu yg masih mencoba merasakan apakah ada sisa kenikmatan di vaginanya.
Indra bangkit berpandangan dengan Budi,
“wah kayaknya Ayu belum pernah yah merasakan orgasme” Budi berkata.
“ aaaaa… pokoknya tadi Ayu merasa enak.. emang bisa gimana lagi sih?’’ Ayu mengerang manja.
“wuahh… yang pasti lebih enak lagi” Budi tertawa.
“ah.. masa sih mas Budi”
“Iyah,.. kami bantu kamu rasakan” Budi tersenyum pada Indra.
“engg mau .. mau,.. mas” Ayu yang penasaran memandang Budi dengan penuh berharap.
“ kamu nungging Ayu,” perintah Budi.
“ Nungging gimana? Ah.. mas ini jadi kayak kucing “ Ayu binggung.
“ lho.. dulu kamu sama suami kamu gak pernah doggy style” Budi menjawab.
“do.. do gi yai .. yei apaan sih mas Budi?”
“ ha.. ha.. jadi kalian dulu gayanya cuman kamu telentang aja, sementara suamimu genjot dari atas aja yah” Budi tertawa.
“lha.. iyahlah mas Budi, cemana lagi sih?” ayu menjawab dengan suara pelan, dia merasa kali ini di depan dua juragan mudanya dia merasa kampungan banget cara seks dia , apalagi dengan mulut seperti tadi, hm.. Ayu jadi penasaran dan ingin mencoba semua, tadi saja udah enak, bisa enak kayak gimana lagi yah pikirnya, dia lalu melakukan gaya nungging seperti perintah Budi tadi. Budi yang merasa bergairah kembali dapat merasakan Penisnya sudah mulai mengeras lagi lalu dia lesakkan ke dalam lubang vagina Ayu yg terlihat di belahan tengah pantatnya.
“ oh.. ah.. ah..” Ayu mendesah menikmati kembali sensasi nikmat dalam vaginanya.
Indra lalu bergerak ke arah Ayu dan mengangkat kedua tangan Ayu agar melingkari pinggulnya lalu dia masukkanPenisnya kedalam mulut Ayu yg lalu disambut dengan lahapnya oleh Ayu, dia gerakkan pinggulnya maju mundur, sehingga dia bisa merasakan kepala Penisnya menendang2 dinding tenggorokkan Ayu. Hmp.. um.. Suara dari mulut Ayu saat dia melumat dan memainkan lidahnya pada Penis Indra, sementara kedua tangannya meremas2 pantat tepos Indra.
“oh.. ah.. A..yuuu..teruskan enak ssse.sekali” Indra mendesis.
Sesaat kemudian Ayu mulai merasakan sensasi nikmat di vaginanya makin terasa kuat, dia merasakan desiran2 nikmat membanjiri seluruh pembuluh darahnya dan berkumpul di vaginananya, Di amencoba menahan letupan2 kenikmatan yg dia rasakan seakan2 siap meledak di vaginanya, dia tahan dan berusaha menahan agar tidak meledak, tetapi tidak sanggup, kemudian dia merasakan pecahnya kenikmatan di vaginanya lalu menjalari k eseluruh tubuhnya yg membuat dia merinding nikmat sekali rasanya.12
“Ohhhh…ahh…ahhhh……. “ Ayu melepaskan Penis Indra dari mulutnya dan mengerang kuat.
Hm… nikmat sekali dia rasakan ledakan sensasi tadi. Pelan2 sensasi tadi redup, begitu juga dengan sensasi Penis Budi yg dia rasakan bergerak maju mundur makin cepat di vaginannya menjadi hilang, tetapi dia biarkan saja Budi tetap mengenjotnya. Indra lalu menuntun tangan Ayu ke Penisnya dan membuat gerakan mengocok di Penisnya, Ayu turuti saja dan lanjut melakukan gerakan tersebut saat tangan Indra berpindah membelai2 rambutnya, sementara tangannya tetap mengocok, bibirnya mencium kepala Penis Indra saat dia rasakan dorongan tangan Indra di kepalanya menuju arah Penisnya. Lidahnya memainkan kepala Penis Budi yg tidak tergengam tangan mungilnya.
“oh.. ah… ah..Ayu .. cepetan ” Indra mengerang.
Ayu mempercepat gerakan mengocokPenis Indra hingga dia merasakan batang Penis Indra makin mengeras dan berdenyut hebat di telapak tangannya, dia tahu Indra sudah mau menembakan spermanya, dibuka mulutnya di hadapan Penis Indra menunggu semburan spermanya, saat dia merasakan cairan sperma Indra menyentuh bibirnya, langsung diemut dan disedot2 Penis Indra, membuat Indra melolong kenikmatan. Budi juga mengerang nikmat, dan ayu merasakan semburan sperma Budi dalam vaginanya.Mereka bertiga lalu rebah bersamaan ke atas ranjang.
“hm.. tadi enak sekali mas Budi, ituh organ..apa..” Ayu tersenyum.
“O R G A S M E” Budi menjawab dengan pelan.
“orgasme gituh… seumur Ayu tadi baru aku rasakan.. hi.. hi.. Uenak banget ..jadi pengen lagi,”
“ha.. ha.. besok saja Ayu gue udah capek banget” Budi menjawab.
“ Janji yah.. mas Budi” Ayu dengan genit mencubit paha Budi.
“Iyah.. ayu.. iyah” Budi tersenyum kecut. Dalam hatinya dia merasa bersyukur Ayu tidak berteriak2 diperkosa sehingga membuat tetangga lain berdatangan. Mereka lalu membersihkan diri dalam kamar mandi master room, saat Ayu hendak kembali tidur ke kamarnya di belakang, Budi menahan dan menyuruhnya menemaninya tidur saja dalam Master room, sedangkan Indra pulang ke rumah kakaknya.
Besoknya Ayu merasa sepertinya dia keluar dari mulut harimau masuk mulut buaya, tetapi tidak berlangsung lama, dia merasa kedua jurangan mudanya baik sekali padanya saat mereka mengantarkan dia ke kantor pos dan meminjamkan uang dengan nilai jutaan agar dia bisa mengirimnya pada ortunya sehingga mereka yg saat ini sedang sakit bisa berobat. Indra dan Budi bukannya bodoh, mereka sengaja lakukan itu dengan kertas kosong yg mereka suruh Ayu tandatangani di sertai cap jempolnya, mereka pura2 berbaik hati pada Ayu karena takut mereka dilaporkan menggagahi pembokat, jadi mereka bermain aman saja dengan kertas tadi mereka karang2 nanti agar bisa terhindar dari tuntutan hukum jikalau Ayu berubah melaporkan mereka.
Malam harinya Ayu berdandan agar terlihat cantik di depan cerminnya, sengaja dia tidak memakai kutang , Ayu hanya memakai kaos ketat tidak berlengan dan hanya celana dalam, dia melihat dirinya dalam cermin, hm.. sudah mirip dengan model kalender seksi yg sering dia lihat. Ayu lalu ke belakang menyiapkan susu hangat dan telur ayam kampung setengah matang, masing2 dua porsi dan melenggok ke kamar Budi. Tanpa mengetuk pintu dia langsung saja masuk ke dalam, dia melihat kedua juragannya terkejut melihat dirinya, di tangan Budi tergengam kayak odol gituh tapi berwarna biru dan putih.
“wuah… cantiknya kamu Ayu malam ini,” dengan senyum lebar Budi menyambut Ayu.
Hidung mancung Ayu kembang kempis dipuji Juragan muda gantengnya. Ayu lalu malayani kedua juragan mudanya, dibagikannya bawaannya kepada mereka.Ayu sendiri lalu naik ke atas ranjang dan menanti kedua juragan mudanya menyelesaikan makan minum mereka, sengaja tadi dia buat susunya tidak panas agar cepat mereka teguk, dia sudah tidak sabar ingin merasakan kembali sensasi orgasme semalam. Seperti perkiraannya, kedua juragan mudanya dengan cepat meyelesaikan sajiannya, mereka berdua lalu bertelanjang polos dengan cepat dan naik ke ranjang dan merangkak ke arahnya. Tangan Budi lalu merangkulnya dan mulai mencium tengkuknya, leher lalu mereka beradu bibir dan Ayu lalu menyodorkan lidahnya ke dalam mulut Budi yg langsung menghisap dan menggigit lembut. Tangan Indra menyusup ke dalam celana dalamnya dan mengelus2 bibir vaginanya, lalu dia merasakan jari Indra masuk ke dalam vaginanya dan bermain2 didalam lubang vaginanya, hm… Ayu mngelinjang nikmat saat jari Indra mengelus tonjolan halus dalam lubang Vaginanya, dia merasakan dinding dalam vaginanya mulai basah.
“Hmp..cup..hm..” suara Ayu yg tertahan dalam ciuman Budi.
Tangan Budi menyibak naik Baju kaos Ayu sehingga terlihat kedua payudara Ayu yg meyembul keluar, jari2nya memainkan putingnya, yg terasa oleh Budi makin mengeras saat dia main2kan. Indra lalu membuka celana dalam Ayu dan melemparkannya, dia lalu menunduk dan mulai memainkan lidahnya pada kelentit Ayu, lalu turun menjilai bibir vaginanya hingga lubang duburnya, Ayu mengelinjang hebat merasakan kenikmatan di vaginanya, geli2 hangat saat dia rasakan lidah Indra menjilati lubang duburnya. Budi lalu melepaskan ciumannya dan bergerak turun menjilati puting Ayu sementara tangannya tetap meremas2 payudaranya.
“ oh.. ah.. ah..” Ayu mendesah kuat merasakan sensasi nikmat di dadanya dan di vaginanya sekaligus.
Ayu mengelus2 kepala Budi, lalu dia meggeser kepala Budi untuk memainkan puting yg lainnya, dia lepaskan tangannya dari kepala Budi dan membuka baju kaosnya dan melemparkannya. Ayu merasakan permainan kedua juragan mudanya bener2 hebat, Bersama mereka dia baru merasakan sensasi nikmat sesungguhnya bersetubuh, tidak pernah dia alami kenikmatan seperti ini saat bersama mantan suaminya.
“ Ayu … hari kau mau coba yg lebih enak…?” tanya Budi sambil menatap Ayu.
“Ayu percaya saja sama mas Budi, oh.. ah.. mau diapain silahkan..hm… “ Ayu mendesah menikmati permainan oral Indra.
Budi lalu menatap Indra yg mengerti bahwa mereka siap melakukan permainan seperti yg awalnya mereka rencanakan. Indra lalu rebah terlentang di ranjang, Budi membisiki Ayu untuk naik ke tubuh Indra. Ayu lalu naik ke atas tubuh Indra dan saat dia naik Budi mengarahkan Ayu sehingga vaginanya berada di atas Penis Indra, Indra lalu menahan Ayu sementara tangannya yg lain memegang Penisnya dan mengarahkan vagina Ayu sehingga Penisnya masuk ke dalam lubang vaginanya. Tanpa di atur selanjutnya Ayu tahu apa yg harus di lakukannya, dia lalu menggerakkan pinggulnya naik turun,
“oh.. ah… hmm” Ayu mendesah dan memejamkan matanya menikmati Penis Indra dalam vaginanya, dia lalu melakukan gerakan maju mundur dan memutar pinggulnya merasakan nikmatnya denyut hangat Penis Indra dalam Vaginanya. Dia merasakan tangan Indra memeluknya mendorong tubuhnya telungkup di atas tubuh Indra, Payudaranya menekan dada Indra. Budi beraksi, dia lalu membuka tutup tube biru putih gel bening pun keluar saat dia menekan tube tersebut, dilumurinya seluruh Penisnya dengan gel tersebut, lalu dia sorongkan tube tersebut ke lubang Anus Ayu dan dia tekan tube tersebut sehingga masuk ke lubang Anus Ayu.
Ayu merasakan ada cairan dingin memasuki lubang Anusnya, tetapi dia yang sudah sangat bergairah teransang oleh genjotan Penis Indra tidak memperdulikan. Ayu yg mendekapkan wajahnya ke leher Indra merasakan Penis Budi menekan mencoba memasuki lubang Anusnya, 16191817420dia mencoba memusatkan perasaanya ke bawah pinggulnya, hm.. perih,.. tetapi kemudian dia rasakan nikmat sekali saat denyutan Penis Budi menyentuh dinding lubang Anusnya, perasaannya hampir mirip saat mantan suaminya merobek selaput perawannya. Budi yg melesakkan Penisnya pada anus Ayu, merasakan nikmatnya jepitan erat dinding anus Ayu, merasa seperti ada cincin lunak mengunci Penisnya, hm.. nikmat sekali, dia lalu melakukan gerakan maju mundur perlahan2 makin cepat mengimbangi gerakan pinggul Ayu yg sedang mengenjot Penis Indra.
“hm.. hgh,.. oh… oh..ah..ah..eee..nnakk..” Ayu mendesah kuat kenikmatan.
Dia merasakan sensasi nikmat dalam anusnya berbarengan dengan nikmat dalam vaginanya, dia terus mendesah dan mengerang menahan nikmat yang muncul di pinggulnya sekarang makin menjalari seluruh tubuhnya. Ayu makin ganas menggerakkan pinggulnya yg diikuti terus oleh genjotan Budi, Ayu merasakan sensasi hampir orgasme seperti yg dialami olehnya semalam mulai menjalarinya, kali ini dengan Penis Budi di Anusnya terasa lebih nikmat. Dia terus mendesah hebat,
“ oh.. ah.. ah… Ayu sudah tak tahan mas.. ayu udah mo keluar..ah.. ah..” Ayu mendesah cepat.
“ Tunggu Ayu aku juga udah mau nembak uh.. ah.. ah..” Indra mendesah.
“oh.. ah.. ah.. sa..sa..ya juga udah hampir..” desis Budi.
Ayu berusaha terus menahan ledakan sensasi yg saat ini sudah berkumpul penuh dalam vaginannya ditambah sensasi nikmat dalam anusnya tak tertahankan lagi, Ayu mengerang kuat di telinga Indra, membuat Indra yg sedang menahan ejakulasinya langsung melepaskan tembakan spermanya, Ayu merasakan semburan sperma Indra dalam vaginanya bersamaan dengan semburan sperma Budi dalam Anusnya, membuatnya merasakan orgasme sekali ini terasa panjang nikmatnya.
“oh.. oh….ah..” desah mereka bertiga hampir berbarengan.
Ayu merebahkan tubuhnya dalam pelukan Indra sedangkan Budi rebah di samping mereka. Malam itu Indra tidak pulang, sehabis membersihkan diri, Ayu ke dapur memasak mie instan buat makan mereka bertiga, sekali ini bukan memakai pakaian seksi tetapi Ayu telanjang bulat saat membawa masuk makanan dan minuman tersebut ke dalam, Budi dan Indra hanya terbalut handuk saat itu. Mereka bertiga menikmati makanan tersebut, lalu kembali mengulangi permainan mereka, malam itu Ayu merasakan orgasme yg kedua kali terasa makin nikmat membuatnya ketagihan berhubungan seks dengan kedua juragan mudanya.

A Story Written by Thenet

Budi dan Indra, sebuah awal

q32

 

Dalam kegelapan ruangan kamar Indra mencoba menahan erangan nikmat penisnya yang sedang dikulum Endang,

“hm..argh…..ah..” Indra mengerang pelan menikmati gelitik permainan lidah Endang.62

“slrum..ump..”  Endang mengulum penis Indra penuh hasrat, pelan dia mainkan lidahnya diseputar penis Indra dan turun mengulum pelirnya dan memainkannya dengan jari-jarinya, lalu naik lagi dan mengulum kepala penis Indra dan menyedot serta membuat gerakan keluar masuk. 61bq8os1w9et

“ah.. ah…” Indra menikmatinya sambil mengelus rambut  Endang dan menekan kepala  Endang kuat agar penisnya lebih masuk lagi kedalam mulut  Endang hingga kepala penisnya menyentuh tenggorokan  Endang.

“ehm..uhuk..uhuk..ueek..” Endang sebenarnya merasa mual saat kepala penis Indra menekan ke dalam tenggorokkannya, tetapi melihat Indra menikmatinya, Endang membiarkannya saja. Dia ingin agar Indra menikmati persetubuhan ini dan tidak merasa terpaksa melayaninya, jikalau bisa malah dia ingin Indra ketagihan.

Tangan Indra lalu bergerak turun meremas payudara Endang, jari-jarinya memainkan putingnya. Pelan  Endang bergerak naik ke dada Indra dan dengan lidahnya dia memainkan puting Indra,

“uh..uh..ah..,” Indra mengerang tertahan menikmatinya, tangan kanannya meremas-remas pinggul montoknya  Endang, lalu mengelus kemaluan Endang yang ditumbuhi bulu-bulu halus, jari-jarinya lalu menekan kelentitnya dan jari telunjuknya masuk ke dalam vagina Endang,

“oh…ah…ssaa..ah..” desis nikmat  Endang, mereka berdua memang tidak bisa bersuara keras karena takut kedengaran anak-anak lainnya yang lagi tidur di kamar sebelah dan hanya di batasi dinding papan. kedua tangan  endang lalu menahan tubuhnya dan dia beranjak makin naik lalu membisiki Indra agar mulai memasukkan penisnya, tangan Indra lalu mengarahkan pinggul  Endang agar berada tepat di atas penisnya, lalu menekan masuk penisnya ke dalam vagina  Endang. Dengan posisi  Endang duduk diatas mulai menaik turunkan pinggulnya pelan berirama menikmati kerasnya penis Indra.

“hm…akh…akh…” Indra menikmati jepitan dinding vagina Endang yang memberikan sensasi hangat tersendiri. kedua tangannya memainkan payudara  Endang yang belum kedodoran dan berukuran lumayan besar, lalu dia condongkan kepalanya hingga mulutnya menyentuh puting payudara  Endang dan menjilatinya, mengulum dan memainkan lidahnya,

” oh..ah..s.sss.,” tubuh  Endang mengelinjang hebat menikmati permainan lidah Indra, dan menggenjot pinggulnya naik-turun makin cepat saat dia merasakan sensasi geli-geli nikmat yang makin hebat menerjang di sekitar dinding vaginanya, tak tertahankan lagi Endang lalu mengambil bajunya dan disumpalkan ke mulutnya dan menggigitnya kuat agar tidak berteriak kenikmatan. Gerakan pinggul  Endang lalu mulai pelan dan berhenti, dilepaskan gigitan bajunya , lalu dia bergerak memeluk kuat Indra dan memutarkan tubuhnya hingga Indra yang berada di atas, gantian Indra yg mulai menggenjot cepat pinggulnya naik turun hingga saat dia merasa sensasi nikmat di penisnya hampir meledak keluar, dicabut penisnya keluar dari vagina  Endang dan bergerak cepat menyodorkan penisnya ke dalam mulut  Endang  dan membiarkannya mengemut penisnya kuat hingga ledakan sensasi nikmatnya kedalam mulut  Endang,  11

“sss..argh.enak sekali bu Endang.” Bisik  Indra mengerang tertahan menikmati sensasi emutan mulut  Endang, semua spermanya ditelan, terasa oleh Indra nikmat spermanya yang dihisap-hisap  Endang, sebenarnya jika dikeluarkan dalam vagina  Endang juga tidak bermasalah karena  Endang mandul, tetapi sensasi hisapan mulut  Endang lebih nikmat, maka Indra lebih suka nembak ke dalam mulut  Endang. Semula  Endang hanya mencoba memberikan kenikmatan oral pertama sekali untuk Indra, tetapi Indra yang saat itu masih perjaka terkaget-kaget mendapatkan kenikmatan oral mulut Endang tidak tahan lalu tanpa aba-aba menembakan sperma perjakanya dalam mulut Endang ,semenjak itu Indra ketagihan menembakkan spermanya ke dalam mulutnya, awalnya  Endang memang merasa jijik tetapi lama-kelamaan dia menikmati juga rasa sperma Indra, sekarang dia malah menjadi ketagihan sperma Indra. Sudah banyak macam permainan mereka coba, tetapi Indra paling suka style Woman On Top karena tangannya bebas terus menerus meremas-remas payudara bu Endang yang menurut Indra kenyal-kenyal nikmat dan tidak membosankan.

Indra merebahkan badannya di samping bu Endang, mengatur nafasnya yang tersengal-sengal letih, setelah nafasnya normal, Indra mengenakan pakaiannya dan beranjak keluar menuju kamar  anak laki-laki. Sementara bu Endang rebah menikmati sisa sensasi orgasmenya ,dia memang ingin memberikan semua kemampuan permainan seksnya agar Indra merasa puas, dia tahu diri bahwa dirinya sudah tidak muda lagi, di usia 39 tahun dia berusaha menjaga bentuk badannya, tetapi sulit karena sebagai seorang janda yang di tinggal mati suaminya Jono sekitar 5 tahun lalu, Endang tidak punya banyak waktu ataupun harta untuk perawatan kecantikan kelas atas, suaminya dulu hanya seorang guru yang bersama dirinya mendirikan sekolah untuk anak-anak kurang mampu yang diberi nama Istana kecil , mereka berdua memang tidak memiliki anak, Walaupun Jono tahu jika Endang yang mandul, tetapi karena cintanya Jono tetap setia. Berdua mereka mengurus sekolah tersebut hingga maut menjemput Jono yang meninggal akibat tertabrak mobil seorang pemabuk. Sekolah mereka tetap  berdiri dengan sumbangan dana dari beberapa warga dan pejabat pemerintahan kenalan mendiang Jono.

Indra merupakan generasi kedua yang memberikan Endang kenikmatan seksual menggantikan Budi yang telah lulus dan saat ini sedang kuliah hukum siang hari dan bekerja sebagai seorang satpam malam hari untuk biaya kuliahnya. Budi yang digunakan oleh Endang sebagai pelampisan nafsu seksnya yang masih menggebu-gebu di usianya sekarang ini menggantikan Jono suaminya. Budi dan Indra berbeda usia 2 tahun merupakan yatim piatu yang ditampung oleh Jono dan Endang, bersama mereka ada beberapa anak-anak lain.Saat ini hanya Indra yang merupakan anak laki-laki yang paling dewasa, 17 tahun usianya sekarang dan duduk di bangku SMU kelas 2 dengan biaya dari panti asuhan, sepulang sekolah Indra ikut mengajar kelas dasar Istana kecil. Permainan Budi bersamanya juga terjadi tanpa sengaja saat suatu malam Endang menangkap basah Budi sedang mengintipnya mandi, karena ketahuan Budi menurut saja saat Endang mengajaknya ke dalam kamar dan semenjak malam itu Endang memanfaatkan keluguan Budi sebagai pengganti suaminya. Masih terbayang oleh Endang saat ini kenikmatan perjaka si Budi yang dia nikmati malam itu, awalnya Endang emosi juga  saat mengetahui jika si Budi suka mengintip dia mandi, dengan cepat dia membalut badannya dengan handuk dan menjewer telinga Budi yang ketakutan saat ketangkap basah olehnya.
62937042_2bhklbm7ieaavole

“Hei, Kamu sekarang kok berani Kurang ajar gitu!” Desis Endang menahan amarahnya, dia juga tidak berniat mempermalukan Budi dari anak-anak lainnya. Dengan memelankan suaranya tetapi tetap ketus Endang melanjutkan marahnya,

“Kamu yang paling dewasa kok malahan memalukan begini, cemana jika kelakuanmu ini ditiru adik-adik kamu!!!”

“Maaf bu….” Budi menjawab memelas lirih, dia lalu bersujud di depan bu Endang.

“Ibu.. kecewa dengan kamu Budi.!” Suara Endang agak normal, melihat Budi hampir menangis,

“Budi janji gak akan melakukannya lagi bu..”

“Janji yah Budi, jangan kau lakukan lagi yah,” Endang mengelus kepala Budi,” Kamu ibu harap bisa berkelakuan lebih baik, karena kamu sekarang ini pengganti bapak,”

“Iyah bu” Budi mengisut merebahkan kepalanya ke pangkuan bu Endang dan membiarkan kepalanya dibelai.

“Jangan nakal lagi sekarang kamu sudah dewasa Budi” suara Endang makin lembut, “Sekarang kamu keluar dulu, ibu mau ganti baju dulu”.

Budi mendongak melihat wajah bu Endang, wajah Cantik bu Endang sekarang mulai terlihat tersenyum, terlihat manis, rambut panjangnya yang terurai lurus menambah kecantikannya, hidung mancungnya dan bibirnya yang sensual sangat menggairahkan walaupun badannya sedikit lebih gemuk. Endang juga memandang wajah Budi yang ganteng mirip dengan pemeran pria sinetron favorit dia, Tubuhnya yang atletis dan kekar karena setiap hari mengangkat meja dan kursi. Budi lalu berdiri tegak memperlihatkan dadanya yg bidang membuat Endang menelan ludah, berbeda jauh dengan dada mendiang suaminya yang kurus melesak ke dalam. Budi lalu beranjak keluar Kamar meninggalkan Endang yang membayangkan Budi yang telanjang memeluknya. Endang lalu memakai dasternya, kali ini dia sengaja tidak memakai kutang dan celana dalam, seperti ada bisikan setan kepada dirinya memberanikan diri untuk menggoda Budi dan bercinta dengannya. Sudah 2 tahun lebih Endang tidak merasakan penis lelaki, selama ini dia hanya melakukan masturbasi dengan elusan tangannya sambil membayangkan sedang bercinta dengan aktor sinetron kesayangannya. Endang lalu membuka pintu kamar dan mendapati Budi sedang menunggu, lalu dengan lambaian tangan Endang mengisyaratkan Budi masuk ke kamarnya.

“Duduk saja di sini Budi, ibu hanya ingin ngobrol sebentar dengan kamu” Endang mempersilahkan Budi duduk di sampingnya diatas ranjang.

“Budi,.. ibu pengen nanya, kamu kenapa mengintip saya? kenapa bisa punya pikiran seperti itu?”

“Er.. saya hanya ingin melihat saja,bu,” Budi menjawab sambil menunduk malu,” Kadang saya nonton tv melihat wanita seksi jadi penasaran ingin tahu tubuh telanjang wanita kayak gimana gituh bu”. 55cedfc932689

“oh..gituh toh.. sudah berapa lama kamu mengintip saya?” sambil tersenyum Endang mengangkat wajah Budi agar terlihat olehnya. Melihat bu Endang tidak marah dan tersenyum Budi makin berani berterus terang,

“Sudah lebih dari setahun ini bu, lubang di pintu sengaja Budi buat tinggi biar gak kesampaian sama adik-adik,”

“Jadi Budi sudah gak penasaran lagi sekarang?hi..hi..” bu Endang tertawa pelan menggoda Budi.

“Eeng… gak lagi bu,” Budi meringis malu.

“Eh.. ada anak-anak lain selain Budi yang tahu masalah ini atau yang pernah ngintip saya?”

“Gak ada bu,.. berani sumpah gak ada selain Budi”

“Hm.. Budi bisa menyimpan rahasia ini?”

“Bisa bu, akan Budi bawa mati”

“Hush, jangan bawa-bawa kata mati…”

“Maa..af..bu”

“Tidak apa-apa, saya mau Budi jaga rahasia ini, dan yang selanjutnya”

“Se..se..selanjutnya” Budi heran,” maksudnya apa yah bu”

” Maksud saya rahasia ini juga” Endang lalu mencium mulut Budi dan menggigit lembut bibir Budi, Sedari tadi Endang sudah gemes ingin mencium dan memeluk Indra. Indra yg awalnya kaget tetapi langsung merasa enak sekali saat berciuman dengan bu Endang, Budi juga merasakan kenyalnya payudara bu Endang yang menekan dada bidangnya. Endang melepaskan ciumannya tetapi tetap memeluk Budi dan mencium wajah Indra lalu berbisik dekat ke telinga Budi,

“Kamu harus janji yah tidak bilang sama siapapun yah”

Mengerti apa yang sedang terjadi Budi balas berbisik,

” Pasti bu, tidak akan ada yang tahu, Budi janji”

Mendengar bisikan Budi, Endang lalu melepaskan pelukannya dan melepaskan dasternya, payudaranya yang mulus dan besar dengan putingnya yang mungil terlihat begitu menantang Budi yang terbelalak dan terpesona melihat secara dekat saat ini payudara bu Endang yang selama ini selalu dibayangi olehnya saat onani.

“Mulai sekarang Budi harus nurut yah, jangan nakal sama saya, tidak perlu intip lagi sekarang ” bu Endang menggoda Budi dan mulai melepaskan baju budi, dan melorotkan celana Budi berikut celana dalamnya sehingga terlihat penis Budi yang besar tegak menantang, maklumlah Budi tidak pernah merasakan pelukan seorang wanita dewasa. Endang lalu berdiri dari ranjang dan menyodorkan puting payudaranya ke mulut Budi, q32

“Bud.. cium dan mainkan dengan lidahmu” bisik Endang. Budi lalu mulai menciumi puting bu Endang dan  memainkan dengan lidahnya sementara kedua tangannya tanpa dituntun mulai meremas-remas payudara bu Endang.

“Oooh..argh..hmm” Endang mengerang menahan desahan kenikmatan yang baru sekarang dia rasakan kembali setelah hampir 3 tahun lalu. Endang menekan nekan kepala Budi ke payudaranya yang terasa sensasi geli-geli nikmat sekali saat lidah Budi memainkan putingnya, Tangan kiri Budi masih meremas payudara kanan bu Endang sementara mulutnya mengulum puting  payudara kiri, tangan kanan Budi mengelus punggung mulus bu Endang, perlahan turun hingga pinggul dan meremas pantat montok bu Endang, lalu perlahan turun mengelus paha mulusnya. Endang merasakan elusan tubuhnya oleh tangan Budi, lalu dia memegang tangan Budi yang sedang mengelus pahanya dan menuntunnya ke selangkangannya, Endang mengarahkan jari tengah tangan Budi ke dalam vaginanya, Matanya merem merasakan jari tengah Budi sambil menggoyang pinggulnya pelan agar jari Budi semakin melesak ke dalam. Budi juga menikmati sensasi hangat dinding Vagina bu Endang di jarinya, ditekannya lebih dalam hingga dia rasakan sebuah tonjolan dalam vagina bu Endang, dielus-elus tonjolan itu dengan ujung jarinya, Budi merasakan tubuh bu Endang menggelinjang hebat saat dia elus tonjolan tersebut.

“oh..oh..argh.. ah..enak ssseekali Bud, mainkan terus Bud” Desis nikmat Endang.

Sesaat kemudian Endang menjauhkan diri dan kini dia bisa melihat Penis Budi yang keras tegak menantang, dia lalu jongkok dan mendekatkan wajahnya ke penis Budi. Endang melihat secara dekat penis Budi dan mencoba membayangkan berapa persen lebih besar daripada milik mendiang suaminya. Tangan Endang lalu mulai mengelus lembut penis Budi seakan-akan mudah patah jika terlalu kuat, dan memainkan kantung zakarnya, lalu dia bergerak dekat mencium kepala penis Budi dan perlahan turun menjilati batang penisnya lalu bergerak naik kembali dan mengulum kepala penisnya, Endang lalu mendorong kepalanya agar penis Budi makin masuk ke dalam mulutnya, dimain-mainkan lidahnya menikmati kepala penis Budi, dulu seluruh penis suaminya bisa masuk ke dalam mulutnya, tetapi milik Budi hanya separuh masuk, itupun sudah menyentuh dinding tenggorokannya.

“Ooooh… oh…ummmhp ” Budi menutup mulutnya agar tidak kedengaran suara erangan nikmatnya permainan lidah bu Endang.

Budi merasakan sensasi hangatnya dalam mulut bu Endang, seumur dia sekarang tidak pernah rasakan sensasi nikmat ini, geli-geli hangat lidah bu Endang, sebuah dorongan aneh terasa dari sekujur tubuh Budi, Budi merasakan sekujur tubuhnya merinding menahan dorongan nikmat yang semuanya bergerak menuju penisnya yg sedang diemut-emut bu Endang, tak tahan lagi Budi melepaskan semua dorongan kenikmatan itu keluar melalui penisnya,

“argh….akh……sssssssss….” Budi mengerang dan tubuhnya bergetar menahan nikmat saat merasakan cairan spermanya keluar dari penisnya.

Endang merasakan ada terjangan cairan dari penis Budi dalam mulutnya, karena Endang juga dalam puncak birahi  tetap saja dia kulum dan mencoba merasakan  sperma Budi ,tanpa peduli dihisap kuat penis Budi agar semua spermanya keluar dan berusaha menelan semua sperma Budi, karena Endang pernah mendengar mitos tentang sperma perjaka dapat membuat awet muda. Endang menyeka mulutnya dari sisa sperma Budi dan berdiri serta tersenyum pada Budi.

“Enak Bud,.. mau lagi?”

Budi tersenyum malu dan tidak menjawab, matanya mengikuti tubuh bu Endang yang sekarang beranjak naik ke tengah ranjang dan merebahkan dirinya terlentang dan mengangkang lebar hingga terlihat oleh Budi gundukan kemerahan di balik bulu-bulu halus di selangkangan bu Endang. Budi memberanikan diri mendekati selangkangan bu Endang, dia juga penasaran rupa dan bentuk bibir vagina bu Endang. Budi berhenti tepat depan bibir vagina bu Endang, terasa olehnya tangan bu Endang mendorong kepalanya lebih dekat ke selangkangan bu Endang dan terdengan bisikan bu Endang,

“sst.. dicium dan dijilati memek saya Bud” q35

q36Budi lalu mencium rekahan daging sekitar vagina bu Endang lalu lidahnya mulai menjilati bagian atas vaginanya. Tubuh bu Endang menggelinjang hebat dan mendesah nikmat, membuat Budi makin rajin memainkan lidahnya bahkan tanpa diajari tangan Budi ikut bermain membuka bibir vagina bu Endang sehingga lidah Budi bisa menjilati bagian dalam   dan terus kebawah menjilati lubang anus, sementara jari-jarinya memainkan kelentit dan bibir vagina bu Endang. Endang menggunakan bantal menutup wajahnya agar desahan kenikmatannya tidak kedengaran oleh anak-anak lain, permainan mendiang suaminya dulu tidak pernah senikmat ini. Endang lalu menegakkan badannya dan menyuruh Budi berhenti dan tidur terlentang di sampingnya. Endang melihat penis Budi sudah tegak kembali, dia lalu naik ke tubuh Budi dan memegang penis Budi, Endang mengarahkan penis Budi ke vaginanya dan lalu duduk di atas, Perlahan Endang menggerakkan pinggulnya naik turun teratur dengan penis Budi tetap berada dalam vaginanya, ukuran penis Budi yang besar terasa sekali menekan dalam vaginanya, membuat Endang makin kuat mengigit bibirnya mengerang menahan nikmat. Budi yang baru pertama kali merasakan hangat vagina wanita menikmati sekali sensasi nikmat cengkraman dinding vagina bu Endang yang berdenyut teratur dan lembut, pokoknya jauh beda dengan cengkraman tangannya saat masturbasi. Kedua tangan Budi memeluk erat dan mengelus punggung, lalu  meremas pantat bu Endang yang sedang menggenjot penisnya. Endang lalu menegakkan posisi tubuhnya, Budi bisa melihat payudara bu Endang yang berguncang mengikuti gerakan pinggulnya, kedua tangannya langsung meraih kedua payudara itu dan meremas-remasnya. Sambil mengenjot ,Endang memutar-mutar pinggulnya mencari posisi paling enak menikmati penis besar Budi. Endang memeremkan matanya menikmati remasan payudaranya dan sensasi keras dan hangat penis Budi yang menekan dinding vaginanya, semakin cepat dia bergoyang saat merasakan dorongan kenikmatan makin memuncak dari vaginanya menyebar ke seluruh tubuhnya,

“Ahh….oh….” Endang memekik nikmat.

Budi terkejut melihat bu Endang memekik dan menutup matanya, melepaskan remasan pada payudaranya, lalu dia menaikkan tubuhnya memeluk erat bu Endang sambil berbisik,

“Ada apa bu,…sakit yah?”

“hi..hi.. “, Endang terkikih pelan melihat keluguan Budi,” Tadi giliran saya yang keenakan”

Endang balas memeluk erat Budi dan merebahkan diri ke ranjang sehingga sekarang Budi yang berada di atasnya, Budi lalu melanjutkan genjotan penisnya, dilumatnya bibir bu Endang dan mereka saling berpagut bibir dan memainkan lidah mereka dalam mulut dengan penuh nafsu. Budi menggenjot lebih cepat pinggulnya saat dia merasakan desiran  nikmat menjalari sekujur tubuhnya menuju ke penisnya,

“hm..ah..ah….ssss..ah…” Budi mendesah nikmat saat dia menembakkan spermanya ke dalam vagina bu Endang, dilesakkan penisnya kuat dan sedalam-dalamnya ke vagina bu Endang sambil memeluk kuat tubuh bu Endang hingga dia merasa sesak nafasnya. Budi melemaskan pelukannya dan merebahkan tubuhnya menimpa bu Endang sesaat setelah berhenti mengeluarkan spermanya, bu Endang lalu mencium kepala Budi. Budi menaikan wajahnya memandang bu Endang, Budi beringsut naik sedikit agar bisa mencium bibir bu Endang yang langsung dibalas dengan penuh birahi oleh bu Endang, mereka berciuman dengan bernafsu dan sesaat kemudian Budi merasakan penisnya kembali mengeras,  q37 sekali ini dia sudah bisa mengarahkan sendiri penisnya ke dalam lubang vagina bu Endang dan mulai mengenjot naik turun menikmati kembali cengkraman dinding vagina bu Endang. Budi yang berstamina muda dengan penuh nafsu menggenjot pinggulnya dengan posisi tubuhnya di atas tubuh bu Endang. Endang memandangi tubuh kekar Budi sambil sesekali mengelus dada Budi yang bidang dan merangkulnya agar bisa mencium wajah tampan Budi.

“oh..ah..ah.. teruskan Budi sayang..ssssahhh…”

Endang mendesah pelan menikmati genjotan Budi, dirasakannya penis Budi yang menghujam dalam sekali ke lubang vaginanya, memberikan sensasi yang sangat nikmat sekali di sekujur dinding vaginanya yang bergesekan dengan penis Budi. Tidak pernah dia rasakan nikmat ini semasa masih bercinta dengan Jono suaminya, membuat dia melupakan semuanya, segala  aturan dan dosa  telah terjadi tidak terpikir lagi olehnya, yang saat ini Endang nikmati sangat-sangatlah enak sekali membuatnya berkeinginan melakukannya lagi dan mungkin besok malam lagi, lusanya lagi dan lagi,

“ssshh..ah.ah…ah…”, Endang mendesah nikmat sambil sesekali memutar pinggulnya agar lebih terasa gesekan penis Budi. Endang memejamkan matanya saat dia merasakan orgasmenya yang kedua, dan sekali ini lebih nikmat dengan merasakan tembakan sperma Budi dalam lubang vaginanya. Endang memeluk kuat Budi dan berbisik agar besok malam melakukannya lagi, Budi tentu saja menyanggupinya karena seumur-umur baru dia sekarang baru merasakan nikmatnya bercinta walaupun dengan seorang wanita dewasa, dan semenjak itu mereka berdua melakukannya hampir tiap malam kecuali saat bu Endang sedang menstruasi. Selama setahun lebih tanpa ketahuan anak-anak lain mereka berdua bercinta hingga saat Budi tamat SMU dan berniat pindah keluar dan bekerja agar tidak menjadi beban panti asuhan, Budi juga yang mengusulkan agar Indra menggantikannya bercinta dengan bu Endang. Semula Endang ragu-ragu, takut Indra tidak bisa memegang rahasia, tetapi Budi meyakinkannya dengan fakta Indra adalah seorang anak pendiam, malahan lebih tertutup dibandingkan dengan dirinya. Budi lalu menyusun rencana, dia membohongi Indra bahwa bu Endang selalu tidur telanjang dan susah terbangun walaupun diraba-raba. Indra yang lugu percaya saja kepada Budi hingga pada malam itu dia mengikuti Budi memasuki kamar bu Endang dan melihat tubuh bu Endang telanjang terlentang di atas ranjang, lalu Budi mengajak Indra mendekat ke ranjang dan mulai meraba-raba tubuh mulus bu Endang hingga meremas payudaranya, Indra baru pertama sekali melihat tubuh telanjang wanita dewasa menelan ludah, tak sabaran dia juga mulai menggerayangi tubuh mulus bu Endang dan meremas-remas payudara bu Endang. Endang tentu saja tahu apa yang terjadi, sesuai rencana Budi, dia pura-pura tidak sadar tubuhnya digerayangi kedua anak muda tersebut, dipicingkan matanya mengintip tingkah mereka berdua dan berusaha agar tidak tertawa oleh kekonyolan Indra yang takut-takut menyentuhnya. Budi membisiki Indra agar membuka bajunya dan membiarkan penisnya digesekkan ke bibir bu Endang,

” Enak sekali Indra, saya sering lakukan gak usah takut,.. hayo.. buka bajumu sekarang”

Meskipun kecut takut ketahuan tetapi Indra menuruti dan menanggalkan semua bajunya hingga telanjang, didekatkan penisnya ke bibir bu Endang, digesek-gesekan, tiba-tiba saja tangan bu endang mencengkram penis Indra membuat Indra terpekik menahan terkejut,

G8D02OZq“psstt…” jari Endang mengisyaratkan agar Indra tidak bersuara, lalu dimasukkan penis Indra ke dalam mulutnya dan mulai mengemut serta memainkan lidahnya pada kepala penis Indra sambil sesekali menjilati batangnya, hm.. sama panjang dan besarnya kedua penis anak muda ini, dalam hati Endang mengguman, makan apa kedua anak laki-laki ini sampe punya penis gede dan panjang segini. Budi tersenyum pada Indra dan memberi Isyarat agar diam, lalu dia berbisik pada telinga Indra dan menyuruhnya menikmati saja dan jangan berisik. Budi yang terangsang meraba-raba bu Endang tadi tanpa sungkan menanggalkan pakaiannya , posisi bu Endang saat itu memang sedang nungging sambil mengemut penis Indra, Budi lalu bergerak ke arah pinggul bu Endang dan melihat rekahan bibir vagina bu Endang di antara kedua pantat montoknya menantang, Budi lesakkan penisnya ke dalam lubang vagina bu Endang, dengan gaya doggy style Budi mulai menggenjot bu Endang. Indra sendiri sudah tidak peduli pada Budi, dia meremkan matanya menikmati emutan bu Endang pada penisnya , Dia memang sering masturbasi saat mandi, tetapi kenikmatan ini sangat berbeda . Indra merasakan dorongan nikmat pada penisnya, sepertinya dia hampir ejakulasi, dia mencoba menahannya, tetapi tak sanggup sehingga spermanya muncrat dalam mulut bu Endang, terasa oleh Indra penisnya dihisap-hisap oleh bu Endang, sepertinya semua spermanya tertelan bu Endang, Indra merasa nikmat ejakulasinya lebih lama dalam hisapan mulut bu Endang dibandingkan saat dia bermasturbasi. endang memang tidak mau menyia-nyiakan sperma perjaka Indra. Endang tetap mengulum penis Indra agar mengeras kembali, tidak butuh waktu lama, dengan stamina mudanya, penis Indra kembali mengeras,Endang lalu berbisik,

“Budi.. kamu tukaran posisi sama Indra”

Budi berhenti dan mengeluarkan penisnya, dia lalu memberi isyarat lambaian tangan agar Indra berpindah posisi ke arahnya, dengan menunjuk dan berbisik Budi memberitahu posisi lobang Vagina, Indra lalu melesakkan penisnya masuk ke lubang vagina Bu Endang. q49

“Oh..oh…ah..ssssahh..” Endang mendesis nikmat saat dia rasakan genjotan penis Indra.

Indra membungkuk sedikit ke depan agar kedua tangannya dapat meraih payudara bu Endang yang berguncang hebat setiap dia menghujamkan penisnya ke dalam vagina, diremas-remas dan dimain-mainkan puting payudara bu Endang. Budi lalu berdiri di samping ranjang dan menyodorkan penisnya ke dalam mulut bu Endang, dibelai-belai kepala bu Endang dan mencengkram rambut bu Endang sehingga dia yang mengontrol gerakan kepala bu Endang, Budi sudah tidak peduli lagi karena dia sekarang sudah terbiasa menciptakan kenikmatan pada dirinya, dia tidak perduli apakah bu Endang merasa nikmat atau kesakitan yang penting dirinya enak, yah semakin dia dewasa, Ego Budi mulai ikut tumbuh dalam dirinya. kedua tangan Budi menekan kuat kepala bu Endang ke arahnya sehingga seluruh penisnya melesak masuk ke dalam mulut bu Endang, Budi merasakan kepala penisnya sepertinya melesak masuk ke tenggorokkan bu endang, terasa olehnya jepitan kerongkongan bu Endang yang sepertinya lebih nikmat daripada jepitan vaginanya, Budi lalu memaju-mundurkan pinggulnya membuat gerakan menggenjot penisnya ke kerongkongan bu Endang, Budi merasakan ujung penisnya enak sekali. Endang yang kaget dengan gerakan Budi mencoba mendorong Budi agar kepalanya bisa menjauh dan mengeluarkan penis Budi dari tenggorokannya, tetapi cengkraman Budi sangat kuat dan ukuran penis Budi yang besar memenuhi mulutnya sehingga membuatnya susah untuk bicara, Endang menyerah dan membiarkan saja perbuatan Budi sambil sesekali menahan mual di tenggorokannya saat kepala penis Budi melesak terlalu dalam, Endang lebih fokus pada kenikmatan penis Indra dalam Lubang vaginanya, remasan tangan Indra pada payudaranya, dia rasakan penis Indra melesak begitu dalam dan terasa olehnya gesekan kepala penis Indra pada bagian sensitifnya dalam vagina sehingga nikmat sekali setiap genjotan Indra. Budi menarik agak keluar kepala penisnya dan menabrak-nabrakan kepala penisnya ke bagian dalam pipi kiri dan kanan mulut bu Endang, tanpa melepaskan cengkramannya Budi tidak memberikan kesempatan sama sekali kepada bu Endang untuk memuntahkan penisnya keluar, kembali dia lesakkan masuk dan sesekali menggoyang pinggulnya membuat gerakan memutar penisnya dalam mulut bu Endang, Budi akhirnya merasakan orgasme dan penisnya hampir ejakulasi , dengan mengatur kepala bu Endang agar penisnya berada pada posisi tengah mulut bu Endang , Budi menembakkan spermanya dalam mulut bu Endang, Budi membelai belai kepala bu Endang saat dia ejakulasi dan bu Endang sepertinya mengerti isyarat ituh bahwa dia wajib menghisap penis Budi dan menelan spermanya.

“oh..ah…uenak.. tenant.. bu .. Endang…ah…”, Budi mendesah.

Sementara Indra di belakang juga menembakkan spermanya dalam vagina bu Endang, bedanya Indra di barengi suara melonglong nikmat saat dia orgasme. Endang yang kesal dengan permainan Budi menahan diri dan pura-pura tersenyum dan membisiki Budi agar keluar kamar karena dirinya belum orgasme. Budi menurut dan keluar dari kamar meninggalkan bu Endang dengan Indra.

“Psst…Indra masih mau lagi..” suara bu Endang pelan hampir berbisik.

“he.. eh. lagi bu..” jawab Indra tersipu malu.

Endang lalu memeluk Indra dan menciumi mulutnya, ciuman mereka makin menggebu dan ciuman Endang mulai berpindah ke dagu lalu leher dan turun memainkan puting Indra.

“Hm.. geli.. bu Endang…” suara Indra lirih.

“hi…hi.. geli-geli enakkan..Dra..”

“He.. eh…ah.. sssh…” Indra mendesis menahan geli-geli nikmat permainan lidah bu Endang pada putingnya.

Endang lalu turun menjilati pusar Indra dan turun lagi hingga penisnya, tetapi dia tidak langsung mengulum penis Indra tetapi menjilati selangkangannya dan kantung zakar hingga lubang anusnya, membuat Indra menggelinjang dan mengerang menahan kenikmatan permainannya. Endang kemudian menjilati batang penis Indra yang mulai mengeras dan bergerak perlahan ke atas sampai kepala penis Indra dan mencium lembut, Endang membuka lebar mulutnya dan mulai melahap penis Indra, Endang mengemut dan menghisap serta memainkan lidahnya pada kepala penis Indra membuat Indra bergeliat menahan nikmat hangatnya bagian dalam mulut Endang. Endang mencoba memasukkan semua bagian penis Indra ke dalam mulutnya, terasa olehnya kepala penis Indra melesak masuk sedikit ke tenggorokannya, Endang merasakan gelinjang hebat tubuh Indra saat kepala penisnya menyentuh tenggorokannya, sepertinya sangat nikmat bagi Indra, hm ….Endang mengguman dalam hati sepertinya dia harus membiasakan diri dengan permainan tenggorokan, nikmat sekali mungkin bagi laki-laki walupun terasa mual bagi dirinya. Pelan-pelan Endang mulai merasa terbiasa dengan masuknya kepala penis dalam tenggorokannya, yang penting Indra puas dan bisa ketagihan,

q47q48 Endang menghentikan permainan oralnya dan bergerak menduduki Indra yang sedang terlentang, diarahkan penis Indra pada vaginanya dan Endang lalu menggenjot serta memutar-mutar pinggulnya mencoba menikmati penis Indra dalam berbagai arah, dan berhenti saat dia rasakan kepala penis Indra menyentuh bagian sensitif vaginanya, hm.. nikmat sekali sentuhan tersebut, Endang mengenang saat bercinta dengan mendiang suaminya sama sekali tidak pernah merasakan sentuhan penis suaminya pada bagian sensitif vaginanya, hanya dengan Budi dan Indra dia rasakan sensasi ini, dulu orgasme hanya dia peroleh saat masturbasi, tidak pernah dia rasakan sama sekali saat bercinta dengan suaminya semenjak mereka menikah. Endang sekarang maklum apapun permainan Indra harus dia penuhi walaupun kadang sedikit kasar, yang penting dia bisa orgasme saat mereka bercinta, karena semenjak bercinta dengan Budi, orgasme  Endang sering terjadi lebih dari sekali saat bercinta, kadang bisa sampai tiga hingga empat kali jika dia baru selesai puasa penis Budi akibat datang bulan, dan setiap kali makin nikmat dan panjang orgasmenya.

“Oh..ah..sssh….ah..” Endang mendesis menikmati orgasmenya yang kedua, tadi dia membohongi Budi bahwa dirinya belum orgasme, bagaimana bisa mendesah nikmat jika mulutnya dipenuhi oleh penis Budi. Endang melanjutkan genjotannya hingga terasa olehnya cairan sperma Indra menembak dalam vaginanya. Semenjak hari itu Indra resmi menempati posisi Budi sampai sekarang ini.

Endang tersenyum mengingat petualangan seksnya saat threesome bersama Budi dan Indra malam tersebut, dia lalu tertidur dengan wajah puas walaupun malam ini hanya orgasme sekali.

A story Written by Thenet